get app
inews
Aa Text
Read Next : HaluApp Buka Kantor Baru di Voza Tower Surabaya

Mini Lemon Studio Berdayakan Siswa SMK untuk Ciptakan Animasi Kelas Dunia

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:33 WIB
header img
PT Minilemon Media Indonesia (Mini Lemon Studio), di bawah naungan d'Topeng Kingdom Group, menjadi pusat kreativitas karya digital ini. Foto/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Selama beberapa tahun terakhir, serial animasi edukatif Mini Lemon, dengan karakter-karakter buah lemon yang menggemaskan, telah menghiasi berbagai platform media sosial dan video pendek, seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts.  

Animasi 3D berkualitas tinggi ini, setara dengan karya Pixar, merupakan hasil karya d'Topeng Kingdom Group melalui Mini Lemon Studio. 

Di balik kesuksesan Mini Lemon, terdapat sosok Reno Halsamer, seorang pengusaha, pegiat museum, dan kolektor topeng ternama yang juga pemilik studio tersebut.
 
Keunikan Mini Lemon terletak pada keterlibatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Surabaya.  Mereka, dibimbing oleh para mentor berpengalaman, berkontribusi secara aktif dalam berbagai aspek produksi, mulai dari pembuatan grafis animasi, pengisian suara, hingga penulisan skrip. 

Siswa-siswi SMKN 12 Surabaya, misalnya, telah menjalani magang di d'Topeng Kingdom Group selama tiga tahun terakhir. Mereka bahkan berpartisipasi langsung dalam produksi film layar lebar yang direncanakan rilis awal tahun depan.  Detail visual Mini Lemon dipoles secara teliti, menyamai kualitas animasi Angry Birds buatan Sony yang dikerjakan bersama Pixar.
 
Reno Halsamer memiliki visi yang kuat untuk memberdayakan generasi Alpha dan Z.  Ia percaya pada potensi mereka untuk berkontribusi dalam setiap proses produksi animasi di studionya yang berkelas dunia, meskipun studio lain lebih sering menggandeng animator profesional.
 
"Kami tidak membangun korporasi atau agensi, melainkan keluarga," ungkap Reno dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta. 

"Banyak siswa SMK yang datang kepada kami tanpa pengetahuan yang memadai, desain mereka sederhana, belum siap untuk industri.  Kami melatih dan mendidik mereka dengan memberikan target dan proyek nyata," lanjutnya.
 
Hasilnya pun nyata. Banyak lulusan Mini Lemon Studio kini menjadi pemimpin animasi di sekolah masing-masing.


 
Mini Lemon Movie Academy: Membina Bakat dan Masa Depan
 
Segera, Reno akan meresmikan Mini Lemon Movie Academy di Yogyakarta.  Akademi ini ditujukan bagi siswa-siswi berbakat yang ingin menekuni dunia animasi, dengan biaya yang sangat terjangkau.
 
"Kami akan melatih mereka dan menyediakan beasiswa.  Bagi siswa yang mampu, mereka cukup membayar Rp300.000 per bulan.  Dalam enam bulan, mereka akan menjadi profesional, dan kami akan menawarkan pekerjaan," jelas Reno.
 
Sejak awal, para siswa dibekali dengan tanggung jawab, pembelajaran berbasis proyek, standar kualitas tinggi, dan pendidikan yang memadai.  Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka secara optimal untuk terjun ke dunia industri yang kompetitif.
 
"Banyak tokoh hebat yang terlibat sebagai pengajar di Mini Lemon Movie Academy," tambahnya.
 
Mini Lemon telah melalui perjalanan panjang pengembangan dan penyempurnaan. Setelah melalui proses penyempurnaan visual grafis di Beijing, serial animasi ini akhirnya dirilis di YouTube pada tahun 2015 dan terus berkembang hingga saat ini, berkat keterlibatan para siswa secara berkelanjutan.
 
Mini Lemon bukan sekadar animasi; ia menyampaikan pesan moral dan sosial yang penting, membantu orang tua dan guru mendidik anak-anak menghadapi tantangan zaman modern.
 
Reno Halsamer, pencetus Mini Lemon, ingin merevolusi dunia animasi digital dengan menampilkan kekayaan budaya bangsa Indonesia melalui tema "Teman Sepermainan".  Pengalamannya sebagai aktivis pluralis pada tahun 1998, melalui organisasi kerukunan umat beragama, menginspirasinya untuk menciptakan hiburan edukatif yang memperkuat nilai toleransi.
 
"Pluralisme harus terus dibangun dan dijaga, dimulai dari anak-anak melalui pendidikan," tegas Reno.
 
Mini Lemon mengintegrasikan nilai-nilai inspiratif seperti toleransi, hormat kepada orang tua, gotong royong, kepedulian lingkungan, dan cinta tanah air. Hal ini didorong oleh kepedulian Reno terhadap isu-isu bangsa dan pentingnya hiburan edukatif bagi anak-anak Indonesia untuk menjaga ketahanan nasional.
 
Menyadari minimnya hiburan informatif di media arus utama, Reno berharap Mini Lemon dapat menjadi alternatif bagi orang tua yang ingin memberikan hiburan edukatif kepada anak-anak mereka.
 
"Kami menciptakan karakter-karakter yang baik untuk bangsa melalui Mini Lemon. Tujuannya adalah mempersiapkan generasi muda yang tangguh, cinta tanah air, dan membawa nilai-nilai kebaikan serta budaya yang menjadi warisan kebanggaan kita," kata Reno.
 
Kolektor seni asal Surabaya ini menjelaskan bahwa karakter Mini Lemon merupakan kombinasi unik antara koleksi topengnya dan buah lemon.  

Ia mengagumi keindahan artistik topeng, artefak asli leluhur Indonesia, beberapa di antaranya bahkan berasal dari zaman pra-Masehi.  Karakter topeng mewakili kearifan masyarakat Indonesia, sementara lemon melambangkan manfaat bagi kesehatan.
 
"Wajah-wajah dalam karakter Mini Lemon adalah bentuk topeng koleksi saya," ujarnya.

Mini Lemon menceritakan kisah enam sahabat: Memey, Ucup, Slamet, Minggus, Bibie, Togar, dan Wayan.  Karakter Bibie merupakan penghormatan kepada mendiang Bapak Teknologi Indonesia, Prof. B.J. Habibie.
 
"Semua tokoh dapat menginspirasi anak-anak untuk menjadi generasi berbudi pekerti luhur dan menguasai teknologi untuk kemajuan Indonesia," terang Reno Halsamer.
 
Cerita bermula ketika Kakek Djoyo, pembuat dan kolektor topeng, bermimpi berada di desa lemon yang indah, ditemani enam topengnya yang berubah wujud menjadi lemon.
 
"Kakek Djoyo lalu memberi nama mereka Mini Lemon," kisah Reno.
 
Dalam mimpinya, Kakek Djoyo melihat kondisi dunia saat ini.  Ia sedih karena peradaban luhur bangsa mulai memudar.  Sang kakek kemudian berpesan kepada Mini Lemon untuk berpetualang ke seluruh Nusantara, menyebarkan nilai-nilai kebaikan bagi anak-anak Indonesia.
 
Kisah ini merupakan perwujudan imajinasi Reno dan cita-citanya untuk menjaga nilai budaya dan toleransi.
 
PT Minilemon Media Indonesia (Mini Lemon Studio), di bawah naungan d'Topeng Kingdom Group, menjadi pusat kreativitas karya digital ini.  Reno berkolaborasi dengan Heriyadi Natawijaya, sutradara iklan, video klip, dan animasi sejak 2009, yang juga menjadi mentor bagi para siswa.
 
Mini Lemon, yang dibuat pada tahun 2015, terus disempurnakan hingga menjadi karakter tiga dimensi yang memukau.  Animasi ini dapat ditonton di berbagai aplikasi TV berlangganan seperti Netflix, Vidio, AppStore, dan PlayStore.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut