SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Isu penunjukan Patrick Kluivert, mantan bintang sepak bola asal Belanda, sebagai pelatih baru Timnas Indonesia semakin santer terdengar. Namun, keputusan ini menuai pro dan kontra di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Meski namanya besar sebagai pemain, catatan prestasi Kluivert sebagai pelatih justru dianggap minim dan dibayangi berbagai kontroversi yang mengusik reputasinya.
Dikutip dari Okezone, Berikut adalah sederet kontroversi yang melekat pada sosok Kluivert:
1. Utang Judi hingga Rp16,8 Miliar
Pada 2017, publik sepak bola Belanda dikejutkan oleh kabar bahwa Kluivert terlilit utang judi sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp16,8 miliar. Lebih parahnya lagi, utang ini membuat Kluivert dilaporkan menjadi target pemerasan geng kriminal.
Media ternama seperti Bleacher Report dan De Volkskrant mengungkapkan bahwa utang tersebut diduga terjadi pada 2011-2012 saat Kluivert melatih tim muda FC Twente. Meski Kluivert membantah tuduhan ini, pemberitaan tersebut sempat mencoreng namanya di dunia sepak bola.
2. Dugaan Pemerkosaan yang Menghebohkan
Kontroversi lain yang mencuat adalah dugaan pemerkosaan yang melibatkan Kluivert pada 1997, saat dirinya masih aktif sebagai pesepak bola profesional di Ajax Amsterdam. Seorang wanita berusia 20 tahun melaporkan bahwa ia diperkosa oleh empat pria, salah satunya diduga Kluivert.
Meski kasus ini sempat ditangani oleh kepolisian Belanda, tidak ada tuntutan resmi yang diajukan ke pengadilan. Namun, peristiwa ini tetap membayangi karier Kluivert di mata publik.
3. Kecelakaan Mobil Tragis pada 1996
Setahun sebelum tuduhan pemerkosaan, Kluivert juga terlibat kecelakaan mobil fatal yang merenggut nyawa seseorang. Dalam pengakuannya, Kluivert mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sebelum tabrakan terjadi. Meskipun ia tidak ditahan, Kluivert diwajibkan menjalani hukuman berupa pengabdian masyarakat.
Minim Prestasi Sebagai Pelatih
Selain berbagai kontroversi di luar lapangan, Kluivert juga dinilai belum memiliki catatan prestasi yang gemilang sebagai pelatih. Hal ini membuat banyak pihak meragukan kemampuannya untuk membawa Timnas Indonesia mencapai level yang lebih tinggi.
Rencana penunjukan Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong telah memicu diskusi hangat di media sosial. Sebagian mendukung keputusan ini dengan harapan Kluivert mampu membawa pendekatan baru. Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan kebijakan ini mengingat rekam jejaknya yang penuh kontroversi dan minim prestasi.
Apakah sosok Patrick Kluivert akan menjadi jawaban bagi ambisi besar sepak bola Indonesia, atau justru menambah daftar panjang eksperimen yang belum membuahkan hasil? Waktu yang akan menjawab.
Editor : Arif Ardliyanto