KARO, iNEWSSURABAYA.ID - Kasus perdagangan manusia yang melibatkan siswa-siswi SMP kembali mencuat. Kali ini, Kota Pematang Siantar menjadi lokasi terungkapnya sebuah praktik perdagangan manusia yang sangat memprihatinkan.
Dua siswi SMP menjadi korban penyekapan dan penjualan kepada pria hidung belang yang terjadi di Kota Wisata Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Polisi berhasil menggulung sindikat perdagangan manusia ini dengan menangkap empat pelaku pada 9 dan 10 Januari 2025. Keempat pelaku yang diamankan terdiri dari RS (19), AS (12), CG (42), dan NSS (26), seorang perempuan yang diduga menjadi otak di balik praktik keji ini.
Kapolres Karo, AKBP Eko Yulianto, mengungkapkan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari laporan orangtua salah satu korban. Orangtua korban melaporkan hilangnya anak mereka yang tak pulang selama hampir dua minggu. Saat akhirnya kembali ke rumah, si anak ditemukan dalam kondisi memprihatinkan dengan memar di tubuhnya.
"Dari pengakuan korban, diketahui bahwa mereka telah disekap, dipukuli, dan dijual kepada pria hidung belang. Mereka terjebak dalam jaringan perdagangan manusia yang dijalankan oleh pelaku NSS dan rekan-rekannya," ujar AKBP Eko pada konferensi pers, Jumat (17/1/2025).
Menurut polisi, kedua korban awalnya meminta bantuan kepada seorang teman untuk mencari pekerjaan. Tanpa disadari, teman mereka ternyata terlibat dalam jaringan perdagangan manusia yang dikendalikan oleh NSS. Kedua siswi SMP ini kemudian dibawa ke Berastagi dan Kabanjahe, Kabupaten Karo, dan dalam beberapa hari, mereka dipaksa untuk melayani pria-pria hidung belang. Setiap kali mereka melayani, mereka mendapat bayaran Rp 300 ribu dari tarif yang ditetapkan sebesar Rp 500 ribu per klien. Sisanya, tentu saja, diambil oleh pelaku NSS.
Editor : Arif Ardliyanto