Kebakaran Hebat di Jombang, Satu Rumah dan Sepeda Motor Hangus Terbakar, Pemilik Tak Berdaya

JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Warga Desa Darurejo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, dikejutkan oleh kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk pada Selasa (28/2/2025) malam. Api dengan cepat melahap rumah milik Mustakim (40) beserta seluruh isi di dalamnya, termasuk satu unit sepeda motor.
Beruntung, respons cepat dari petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos Ploso berhasil mencegah api merambat ke bangunan lain. Koordinator Pos (Korpos) Ploso, Jombang, Tirta Crisnawan, mengungkapkan bahwa petugas segera meluncur ke lokasi setelah menerima laporan warga.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materil cukup besar, karena rumah berukuran 5,5 x 12 meter serta satu unit sepeda motor hangus terbakar,” kata Tirta kepada iNEWS, Selasa (28/2/2025) malam.
Berdasarkan keterangan warga, api pertama kali terlihat sekitar pukul 20.11 WIB. Sebelum kebakaran membesar, beberapa warga sempat melihat kepulan asap dari atap rumah Mustakim yang berlokasi di Dusun Klagen, RT 04 RW 002.
Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran api semakin besar. Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini ke BPBD Jombang, yang kemudian diteruskan ke Damkar Pos Ploso.
Bersamaan dengan kedatangan petugas pemadam kebakaran, aparat kepolisian juga tiba di lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di salah satu kamar sebagai pemicu kebakaran.
Kebakaran ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman dan terawat. Pemeriksaan berkala dapat menghindarkan risiko korsleting yang berpotensi memicu kebakaran besar.
Dengan kejadian ini, diharapkan masyarakat semakin waspada dan lebih peduli terhadap keamanan rumah, terutama dalam hal kelistrikan. Semoga peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Editor : Arif Ardliyanto