Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe Diluncurkan, Hadirkan Nostalgia Tembang Lawas di Jalan Tunjungan

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Kemeriahan menyelimuti Jalan Tunjungan pada Sabtu (8/3/2025) malam saat Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe resmi diluncurkan. Acara ini menjadi magnet bagi pengunjung yang antusias menikmati lantunan tembang lawas, membawa mereka bernostalgia dengan kejayaan musik tempo dulu.
Sejumlah lagu legendaris seperti Bujangan dari Koes Plus, Yang Penting Hepi milik Dapur 61, serta tembang populer Jamal Mirdad turut menghiasi malam penuh kenangan. Alunan musik khas era keemasan tersebut seakan membawa kembali nuansa masa lalu yang begitu melekat di hati masyarakat.
Achmad Hidayat, Pembina Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe, menegaskan bahwa pelaku seni dan budaya harus mendapatkan ruang lebih luas untuk berkembang, terutama di tengah tantangan ekonomi global. Menurutnya, ekonomi kreatif bisa menjadi solusi bagi masyarakat dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.
"Salam dari Wali Kota Eri Cahyadi dan Ketua DPRD Adi Sutarwijono. Warga Surabaya selalu punya cara untuk keluar dari kondisi sulit, menciptakan ide kreatif, hingga inovasi yang dapat menghidupi rakyat," ujar Achmad di tengah acara.
Ia juga menekankan perlunya regulasi yang mendukung perkembangan seni dan budaya agar Surabaya semakin dikenal di tingkat dunia. Baginya, semangat gotong royong yang menjadi karakter khas masyarakat Surabaya harus lebih diutamakan daripada sekadar membangun infrastruktur fisik.
"Kalau lomba membangun gedung, itu bukan karakter kita. Yang lebih penting adalah membangun semangat gotong royong agar semua masyarakat, terutama wong cilik, bisa hidup lebih baik," tegasnya.
Achmad juga mengapresiasi dukungan dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Satpol PP, yang telah memberikan ruang bagi para pelaku seni untuk mengekspresikan diri secara tertib dan bertanggung jawab.
"Surabaya memiliki banyak ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk berkarya. Namun, kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketertiban juga harus ditingkatkan," ujar mantan aktivis GMNI ini.
Ia pun mengajak seluruh warga Surabaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Trisakti Bung Karno, yakni menjadikan kota ini sebagai pusat budaya yang berkepribadian kuat. Kesadaran kolektif untuk menjaga ekosistem seni dan budaya, menurutnya, menjadi kunci dalam membangun masa depan Surabaya yang lebih kreatif dan berkelanjutan.
Moesik Soerabaja Tempo Doeloe, Upaya Melestarikan Warisan Musik Nusantara
Peluncuran Grup Moesik Soerabaja Tempo Doeloe menjadi bukti nyata bahwa musik lawas masih memiliki tempat di hati masyarakat. Dengan konsep yang menghadirkan tembang-tembang legendaris, grup ini bertekad untuk melestarikan warisan musik Nusantara sekaligus menginspirasi generasi muda agar tetap mencintai budaya lokal.
Acara ini juga membuktikan bahwa Jalan Tunjungan semakin menjadi pusat kreativitas dan hiburan di Kota Surabaya, menghadirkan pengalaman berbeda bagi warga maupun wisatawan yang berkunjung.
Dengan semakin berkembangnya ruang ekspresi bagi para seniman, diharapkan Surabaya bisa terus menjadi kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kaya akan nilai seni dan budaya.
Editor : Arif Ardliyanto