Ngeri! Angka Kematian Ibu Melahirkan di Jatim 82,56 per 100 ribu Kelahiran Hidup

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID - Data Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, tahun 2024 mencapai 82,56 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 93,73 per 100 ribu kelahiran hidup dan dibawah target AKI Jatim tahun 2024 93,34 per 100 ribu kelahiran hidup.
“Jumlah kematian Ibu tahun 2024 menurun dibanding tahun 2023. Oleh karena itu, Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya menerapkan kebijakan strategis salah satunya inovasi aplikasi e-Detik dan BUAIAN,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (7/4/2025).
e-Detik merupakan kependekan dari elektronik Deteksi Risiko Tinggi Ibu Hamil (e-Detik). Sedangkan BUAIAN merupakan kependekan dari Bunda Anak Impian. Dengan aplikasi e-Detik dan BUAIAN, keduanya dapat mendeteksi ibu hamil dengan risiko tinggi dan dapat digunakan secara mandiri oleh ibu hamil.
Sebab berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa hampir 300.000 ibu kehilangan nyawanya akibat kehamilan atau persalinan setiap tahunnya. e-Detik merupakan salah satu inovasi terbaru Dinkes Jatim untuk percepatan penurunan AKI di Jatim.
Sampai saat ini 1.026 ibu hamil telah memanfaatkan aplikasi e-Detik, 20% terdeteksi berisiko tinggi dengan keluhan terbanyak ibu saat hamil adalah batuk, nyeri dada dan cemas. Sedangkan yang sudah mengakses aplikasi BUAIAN sebanyak 6.713, dan terdeteksi 26,5% berisiko tinggi salah satu faktor risiko tertinggi karena kondisi berat badan yang kurang ideal.
Khofifah mengajak seluruh pihak mengampanyekan bersama untuk memutus mata rantai kematian tersebut. Mengingat tingginya angka kematian ibu masih menjadi perhatian serius di Indonesia. “Dengan aplikasi ini, ibu hamil dapat mengetahui kondisi kesehatannya setiap minggu tanpa harus bolak balik ke fasilitas kesehatan,” jelasnya.
Orang nomor satu di Jatim ini berharap, inovasi ini dapat mendeteksi dan mengidentifikasi ibu hamil yang membutuhkan perhatian khusus. kesehatan ibu menjadi hal yang utama. Mengingat peran ibu merupakan pondasi terbentuknya keluarga dan masyarakat yang sehat.
“Kita optimistis dengan deteksi dini, tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. Sehingga risiko terjadinya komplikasi kehamilan dapat diminimalisir,” kata Khofifah.
Editor : Arif Ardliyanto