get app
inews
Aa Text
Read Next : UWP Gelar Sharing Session, Kupas Tuntas Tips Publikasi Jurnal Internasional

Viral di Jombang! Remaja Sebar Konten Kekerasan Demi Jualan Merchandise Bertema Gangster

Jum'at, 11 April 2025 | 15:22 WIB
header img
Kelompok remaja di Jombang sebar konten kekerasan demi mempromosikan jualan merchandise gangster. Polisi ungkap motif dan identitas pelaku. Foto iNEWSSURABAYA/zainul

JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Aksi sekelompok remaja di Jombang yang menyebarkan konten kekerasan demi meningkatkan popularitas akun media sosial mereka kini menjadi sorotan. Fakta mengejutkan terungkap, tujuan utama mereka adalah untuk mempromosikan bisnis penjualan merchandise bertema street gang, bukan sekadar menebar teror.

Setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh Polres Jombang, diketahui bahwa pelaku berusaha menarik perhatian netizen lewat unggahan video kekerasan, agar akun media sosial mereka ramai dan dagangan seperti hoodie, kaus, dan jaket gangster laku keras di pasaran.

"Kami tidak melarang remaja berwirausaha, tapi jangan dengan cara yang meresahkan masyarakat," tegas Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, Jumat (11/4/2025).

Dalam kasus ini, polisi menetapkan enam orang pelaku, sebagian besar masih berstatus pelajar:

  • NAP (17) – Pelajar SMA asal Gudo, admin akun Salvador Jombang
  • Adrian Wahyu Deniara (22) – Warga Kecamatan Jombang, admin Orang Kerennya Jombang
  • Farel Maitsa Bintang (21) – Warga Ngoro, ketua sekaligus admin akun Selatan Horror (@s.horror21)
  • MF (15) – Pelajar dari Sumobito, pengelola Agen Khusus Pemberontak
  • JAN (16) & GDA (15) – Pelajar SMP dari Ngoro, juga admin akun Selatan Horror

Motif Sebenarnya: Bukan Teror, Tapi Strategi Bisnis

Dalam pengakuan mereka kepada pihak kepolisian, para pelaku mengaku tidak berniat menciptakan ketakutan, namun semata ingin menaikkan engagement akun media sosial mereka. Akun-akun ini dipakai untuk menjual produk yang mereka klaim sebagai bagian dari “street gang culture”.

Sayangnya, banyak konten yang mereka unggah bersifat kekerasan dan meresahkan, meskipun sebagian besar video ternyata diambil dari luar wilayah Jombang, bahkan dari luar provinsi.

"Mereka menyebarkan konten yang menimbulkan kesan bahwa Jombang tidak aman. Padahal, video itu bukan berasal dari sini," jelas Kapolres.

Meski tidak dilakukan penahanan, keenam remaja ini dikenai wajib lapor dan mengikuti pembinaan khusus. Semua akun media sosial bertema gangster yang mereka kelola kini sudah dinonaktifkan oleh pihak kepolisian.

AKBP Ardi mengingatkan, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak. Media sosial, jika tidak dikontrol, bisa menjadi ruang terbuka bagi penyebaran konten negatif.

“Kami beri arahan agar kejadian serupa tidak terulang. Peran orang tua sangat penting dalam mengontrol pergaulan dan aktivitas online anak-anak,” tutupnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut