5 Pemuda Surabaya Raih Gelar Pemuda Pelopor 2025, Siap Harumkan Nama Kota di Tingkat Provinsi
SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Lima pemuda inspiratif berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Pemuda Pelopor Surabaya 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Surabaya. Kompetisi tahunan ini menyeleksi anak-anak muda terbaik dari berbagai bidang untuk mewakili Surabaya di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Kelima pemenang terpilih yang siap membawa nama baik Kota Pahlawan adalah: Danu Ardiansyah Thamsir – Bidang Pangan, Soffya Ranti Mahmudah – Bidang Inovasi dan Teknologi, Ade Dwi Cahyo Putra – Bidang Pendidikan, Garnis Rizky Amelia – Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata, dan Kukuh Budi Nugroho, S.Pd – Bidang Seni Budaya
Kelima pemuda ini berhasil menyisihkan lima finalis lainnya dalam babak 10 besar, yaitu Nuky Maulana, Pinky Okta Mardika, Na’imah Dinda Melati, Tanaya Aprilia Giofian, dan Chelsea Franssiska Putri Gautama.
Salah satu juri dari Universitas Airlangga, Moch. Yunus, SIP., MA, menyatakan bahwa seluruh peserta menunjukkan kualitas yang luar biasa. “Sepuluh besar ini sangat potensial, tapi kami harus memilih lima terbaik yang paling siap bersaing di tingkat provinsi,” ujarnya.
Senada dengan Yunus, Aloysia Dian Nimas Prameswari, SP.Pd., M.Pd, Ketua Dewan Juri, mengungkapkan bahwa seleksi tahun ini jauh lebih kompetitif. "Banyak pilihan berkualitas tahun ini. Antusiasme dan dedikasi peserta meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya,” jelasnya.
Ajang Pemuda Pelopor 2025 mencatat lonjakan partisipasi yang signifikan. “Peminat naik 50 persen dibanding tahun lalu. Ini menandakan bahwa semangat kepeloporan di kalangan pemuda Surabaya semakin kuat,” kata Nimas.
Ia menambahkan bahwa kriteria penilaian fokus pada dampak sosial kegiatan, keterlibatan masyarakat, dan keberlanjutan program.
Kompetisi ini digelar dalam dua tahapan seleksi, yaitu presentasi ide/karya dan kunjungan lapangan. Di tahap akhir, dewan juri meninjau langsung pelaksanaan program peserta untuk memastikan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar.
“Pemuda Pelopor bukan sekadar ajang adu ide, tetapi juga ajang kolaborasi dan pembelajaran antar pelopor muda,” terang Erringgo Perkasa, Kepala Bidang Kepemudaan Disporapar Surabaya.
Pemerintah Kota Surabaya menaruh harapan besar pada lima perwakilan ini agar bisa lolos ke tingkat nasional. “Kami siapkan pendampingan intensif, agar mereka tampil maksimal di provinsi dan melaju ke tingkat nasional,” ujar Erringgo.

Salah satu pemenang, Ade Dwi Cahyo Putra, mengangkat gerakan sosial bertajuk Tunanetra Mengaji, sebuah inisiatif yang bertujuan menekan angka buta huruf Al-Qur’an di kalangan penyandang tunanetra.
“Saya berharap Pemerintah Kota Surabaya bisa mendukung gerakan ini. Di Indonesia, 95% tunanetra masih buta huruf Qur’an. Surabaya bisa jadi pelopor perubahan,” ucap Ade dengan penuh semangat.
Editor : Arif Ardliyanto