Indah Kurnia dan BPOM Surabaya Kampanyekan Konsumsi Obat dan Makanan yang Aman dan Bijak

SURABAYA – Anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurnia, bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya, menggelar sosialisasi pentingnya memilih obat dan makanan secara selektif. Kegiatan yang berlangsung Sabtu (10/5) di dua lokasi berbeda, Desa Janti, Waru, Sidoarjo dan Kelurahan Babadan, Wiyung, Surabaya, ini dihadiri ratusan warga, terutama ibu-ibu rumah tangga.
Sosialisasi tersebut dilatarbelakangi oleh potensi bahaya yang ditimbulkan dari konsumsi obat dan makanan yang tidak aman.
Dalam kesempatan ini, Ketua Tim Indeks Pelayanan Publik BPOM Surabaya, Yuli Ekowati, memberikan paparan mengenai pentingnya menerapkan prinsip 'CEK KLIK' sebelum mengonsumsi obat, makanan, atau kosmetik.
CEK KLIK merupakan singkatan dari Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluwarsa. Yuli menjelaskan, masyarakat harus memeriksa kemasan produk apakah masih baik atau rusak, membaca informasi pada label, memastikan adanya izin edar, dan mengecek tanggal kedaluwarsa.
"Perhatikan kemasan, baca label dengan teliti, pastikan ada izin edar, dan jangan sampai lewat tanggal kedaluwarsa," jelasnya.
Namun ada yang menarik selama kegiatan berlangsung. Salah satu peserta di Waru, Hariono (45), menanyakan isu viral mengenai industri tahu yang menggunakan sampah impor sebagai bahan bakar.
Sontak, Indah Kurnia pun menanggapi serius masalah tersebut. Ia menegaskan akan membawa isu ini ke Komisi IX dan fraksinya karena potensi bahaya kontaminasi zat berbahaya dari sampah impor sangat mengkhawatirkan, terutama bagi generasi mendatang. Apalagi jika impor sampah tersebut legal, situasinya akan jauh lebih memprihatinkan.
"Kenapa kita impor sampah sementara sampah kita sendiri saja belum tertangani dengan baik? Tahu dan tempe adalah makanan pokok kita, bahkan cucu saya sendiri makan tempe. Ini harus disikapi serius," tegasnya.
Terkait obat dan makanan, Indah Kurnia menegaskan betapa pentingnya kehati-hatian dalam memilih produk yang dikonsumsi sehari-hari.
"Makanan dan obat-obatan yang kita konsumsi bisa berpotensi fatal jika kita tidak hati-hati dan selektif," ujarnya.
"Sebagai anggota Komisi IX yang bermitra kerja dengan BPOM, saya merasa perlu melaksanakan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat," sambungnya.
Indah Kurnia juga mengaku bersyukur bermitra kerja dengan BPOM yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang konsumsi sehari-hari, termasuk makanan, minuman, obat-obatan, dan skincare yang saat ini banyak ditawarkan.
Ia berpesan agar masyarakat cerdas dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan, bukan karena tren, harga murah, atau ikut-ikutan, melainkan karena manfaatnya.
"Setelah mendengarkan paparan dari BPOM, saya berharap masyarakat berpikir panjang sebelum mengonsumsi minuman dalam kemasan. Periksa izin BPOM, kemasan, label, dan tanggal kedaluwarsanya," pungkas Indah.
Editor : Ali Masduki