Demo Pilkades Sampang Memanas, Bakar Keranda, Warga Minta Akhiri Masa Pj Kepala Desa
SAMPANG, iNewsSurabaya.id – Ratusan warga dari 14 desa di Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, memadati halaman Kantor Kecamatan Jrengik pada Kamis (15/5/2025). Aksi massa ini merupakan bentuk protes terhadap belum digelarnya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang mereka harapkan bisa dilaksanakan pada tahun 2025.
Para demonstran membawa sejumlah atribut aksi, seperti poster tuntutan dan replika keranda mayat yang bahkan dibakar di tengah jalan. Simbol tersebut digunakan untuk menyuarakan “kematian demokrasi” di tingkat desa akibat penundaan Pilkades.
Selain itu, massa juga menggelar salat jenazah dan istigasah bersama sebagai bentuk keprihatinan mendalam terhadap kondisi pemerintahan desa yang stagnan.
Aksi unjuk rasa ini sempat mengganggu arus lalu lintas di jalur utama Madura yang menghubungkan Surabaya–Pamekasan. Pihak kepolisian terpaksa menerapkan sistem buka-tutup jalan guna mengurai kemacetan dan menjaga ketertiban.
Rofi, koordinator aksi, menyampaikan bahwa penundaan Pilkades yang berlangsung sejak 2021 telah membawa dampak buruk bagi kehidupan desa. Ia menuding adanya peluang praktik jual beli jabatan dalam proses pengangkatan Penjabat (PJ) Kepala Desa.
“Kami lelah dipimpin oleh PJ kepala desa. Banyak konflik desa tidak terselesaikan karena pemerintahan berjalan tidak maksimal,” ujar Rofi di hadapan para peserta aksi.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan pemimpin definitif agar program dan pelayanan desa bisa berjalan lebih optimal dan transparan.
Menanggapi tuntutan warga, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sampang, Sudarmanto, turun langsung menemui massa. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan Pilkades belum dapat dilakukan pada 2025 karena terbentur regulasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Beberapa kepala desa saat ini masa jabatannya diperpanjang hingga dua tahun ke depan. Karena itu, Pilkades serentak baru bisa digelar pada tahun 2028,” terangnya.
Meski sempat memanas, aksi berlangsung dengan tertib. Aparat kepolisian tetap siaga untuk mengantisipasi gangguan keamanan selama aksi berlangsung.
Editor : Arif Ardliyanto