get app
inews
Aa Text
Read Next : Peringati Hari Santri, GP Ansor Gresik Hidupkan Ekonomi Warga Lewat Pasar Rakyat

PDI Perjuangan Jatim Targetkan 3.500 Kader Koperasi, Gerakkan Ekonomi Rakyat Berbasis Gotong Royong

Senin, 02 Juni 2025 | 06:47 WIB
header img
PDI Perjuangan menargetkan pembentukan 3.500 kader koperasi melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader Penggerak Koperasi yang digelar secara bertahap di berbagai wilayah Jatim. Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Upaya memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong dilakukan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. PDI Perjuangan menargetkan pembentukan 3.500 kader koperasi melalui program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader Penggerak Koperasi yang digelar secara bertahap di berbagai wilayah Jatim.

Gelombang awal kegiatan ini telah berlangsung di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu, 1 Juni 2025, dengan masing-masing lokasi diikuti oleh 250 peserta, sehingga total 500 kader baru berhasil dicetak dalam satu hari.

Diklat ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang digelar terpusat di Wisma Perjuangan, Kota Batu, awal Mei 2025. Secara keseluruhan, DPD PDI Perjuangan Jatim menargetkan 250 kader inti dari setiap 14 daerah pemilihan (dapil), yang jika dikalkulasikan akan membentuk jaringan kader koperasi sebanyak 3.500 orang.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, MH Said Abdullah, menegaskan bahwa koperasi merupakan bentuk nyata dari implementasi demokrasi ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil. Ia menyebut koperasi sebagai pengejawantahan dari nilai-nilai gotong royong dan Ekasila, sebagaimana dicetuskan Bung Karno.

“Kebanggaan ini luar biasa. Kita semua sedang berjalan di jalur yang benar menuju demokrasi ekonomi. Koperasi adalah cara kita mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat,” ujar Said.

Lebih lanjut, Said menekankan bahwa koperasi tidak hanya berbicara soal modal usaha, melainkan juga tentang kolektivitas dalam produksi, serta distribusi hasil ekonomi secara adil.

“Koperasi mengajarkan kita untuk saling menanggung, saling membantu, dan berbagi tanggung jawab demi kesejahteraan bersama,” tambahnya.

Meski memiliki potensi besar, Said mengakui bahwa peran koperasi di Indonesia masih belum optimal. Saat ini, jumlah anggota koperasi secara nasional hanya mencapai sekitar 22,64 juta orang atau sekitar 8% dari total populasi, dan kualitas pengelolaannya masih jauh dari ideal.

“Kekuatan modal koperasi masih tertinggal jauh dibandingkan dengan korporasi dan BUMN. Tapi ini bukan soal modal semata, melainkan soal semangat kolektif untuk membagi hasil ekonomi secara lebih adil,” jelasnya.

Sebagai Ketua Dewan Pengawas Koperasi Indonesia, Said mendorong setiap pengurus DPC PDI Perjuangan untuk merancang dan mengelola koperasi secara profesional dan berkelanjutan, agar dapat membentuk ekosistem koperasi yang kuat dan mandiri di tingkat lokal maupun regional.

“Kita membangun koperasi bukan karena diperintah, tetapi karena kesadaran bersama. Ini adalah misi kolektif untuk menghadirkan ekonomi kerakyatan yang adil dan merata,” tegasnya.

Sementara itu, Dr Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, menyampaikan bahwa program diklat ini akan digelar secara berkelanjutan di berbagai kabupaten/kota se-Jatim.

“Diklat di Surabaya dan Sidoarjo hanyalah permulaan. Selanjutnya akan bergilir ke daerah-daerah lain di Jatim untuk mencetak kader koperasi yang siap menggerakkan ekonomi rakyat,” ujar Sri Untari yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang.

Ia berharap para peserta dapat benar-benar menyerap ilmu yang disampaikan dan mengimplementasikannya secara nyata di lingkungan masing-masing.

 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut