Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya, Operasi SAR Dihentikan, Masih 17 Korban Hilang
BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Harapan keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya masih belum pupus meski Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) resmi dihentikan. Memasuki hari ke-14 sejak tragedi di perairan Selat Bali, sebanyak 17 korban masih dinyatakan hilang.
Dalam prosesi yang penuh haru, Komandan Kodim 0825/Banyuwangi Letkol Arh Joko Sukoyo turut menyaksikan langsung penandatanganan berita acara penutupan operasi SAR di Kantor Rapat ASDP Ketapang, Banyuwangi, Selasa (16/7/2025).
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Pertama (Purn) TNI Ribut Eko Suyanto, menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, operasi SAR aktif dihentikan setelah 13 hari tanpa penemuan korban baru. Namun, bukan berarti upaya berhenti.
"Mulai hari ini, fase pencarian berubah menjadi pemantauan selama 7 hari ke depan. Pemerintah daerah bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan akan terus siaga," ujar Ribut Eko.
Keputusan ini merupakan bagian dari protokol penanganan bencana laut. Dalam skema baru ini, tanggung jawab pencarian dialihkan ke unsur pemerintah daerah, termasuk Forkopimda Banyuwangi.
Letkol Arh Joko Sukoyo menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi masyarakat dalam masa-masa sulit ini.
"Walaupun operasi SAR resmi ditutup, kami dari Kodim 0825 tetap siaga penuh. Kami akan memantau secara intensif setiap kemungkinan adanya tanda-tanda korban yang muncul," tegasnya.
Pemerintah daerah telah menunjuk RSUD Blambangan sebagai rumah sakit rujukan bagi korban yang berhasil ditemukan. Di sisi lain, pihak ASDP tetap menjalankan tanggung jawabnya untuk memberikan layanan kepada keluarga korban, termasuk dalam proses identifikasi hingga pemakaman.
“Pemerintah pusat juga tak lepas tangan. Dukungan logistik dan pemantauan terus dilakukan untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar kemanusiaan,” tutup Ribut.
Meski operasi SAR resmi dihentikan, semangat kemanusiaan tetap menyala. Bagi keluarga korban yang masih menanti kepastian, setiap hari adalah pergulatan harapan dan kenyataan. Pemantauan akan terus dilakukan, dan publik diimbau turut mendoakan serta memberikan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
Editor : Arif Ardliyanto