Viral! Ribuan Karyawan Gudang Garam Terkena PHK, KSPI Nilai Daya Beli Masyarakat Anjlok
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video perpisahan ribuan karyawan PT Gudang Garam Tbk yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam video yang diunggah akun @DeavMedia, tampak para pekerja saling berpelukan sambil meneteskan air mata sebelum meninggalkan pabrik.
Unggahan tersebut langsung menyedot perhatian netizen. Sejumlah komentar menyinggung janji pemerintah soal penyediaan lapangan kerja. Akun @subhanMBR menulis, “Janji Gibran hebat. 19 juta lapangan pekerjaan, tapi kenyataannya PHK.”
Sementara itu, akun lain, @lukeHerman, menilai PHK ini tidak lepas dari tingginya harga rokok akibat beban cukai yang terus meningkat. “Cepat atau lambat pasti PHK, karena harga rokok Gudang Garam tidak laku di pasaran,” tulisnya.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengonfirmasi kabar adanya PHK massal di Gudang Garam. Ia menyebut pihaknya masih melakukan verifikasi terkait jumlah karyawan yang terdampak.
“Informasi yang kami terima, sudah ada PHK di PT Gudang Garam. Jika laporan ini benar, maka hal ini menjadi bukti nyata daya beli masyarakat menurun drastis,” kata Said Iqbal, Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, penurunan permintaan rokok akibat daya beli yang melemah membuat perusahaan harus memangkas produksi. Kondisi ini diperburuk oleh kebijakan cukai yang dinilai semakin menekan industri rokok nasional.
“Beban pajak yang tinggi membuat rokok legal tidak kompetitif. Sementara rokok ilegal tanpa cukai justru semakin marak karena harganya lebih murah,” tegasnya.
Said Iqbal memperingatkan, jika pemerintah tidak segera turun tangan, ancaman PHK massal akan terus berlanjut. Bukan hanya pekerja pabrik yang terdampak, tetapi juga pekerja di sektor logistik, sopir, pedagang kecil, hingga pemilik kontrakan yang bergantung pada perputaran ekonomi dari industri rokok.
“Ini bukan hanya soal ribuan pekerja, tapi bisa menjalar hingga ratusan ribu buruh yang terancam kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.
Ia mendesak pemerintah agar tidak hanya fokus pada kampanye kesehatan, melainkan juga memperhatikan keberlangsungan industri rokok yang menyerap banyak tenaga kerja. “Selamatkan industri rokok nasional. Selamatkan puluhan ribu buruh dari ancaman PHK,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto