get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Warga Bojonegoro Saat Kemarau, Kini Bisa Tersenyum Setelah Rasakan Air Bersih

Air Mata Bahagia Warga Gunung Kelud Kediri, Dapat Bantuan Sumur Bor dari Kampus dan Alumni Surabaya

Selasa, 09 September 2025 | 14:15 WIB
header img
Krisis Air Bersih Musim Kemarau terjadi di Lereng Gunung Kelud Kediri, Yayasan Manarul Ilmi atau YMI ITS, ITS dan Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) membangun Sumur Bor di Lereng Gunung Kelud. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Musim kemarau panjang memicu kelangkaan air bersih di berbagai pelosok Indonesia. Di tengah krisis ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Yayasan Manarul Ilmi (YMI ITS), dan Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) hadir membawa solusi nyata dengan pembangunan sumur bor di daerah-daerah terpencil, termasuk lereng Gunung Kelud di Kabupaten Kediri.

Salah satu penerima manfaat, Busro warga Desa di kaki Gunung Kelud mengaku selama bertahun-tahun kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Kini, setelah adanya bantuan sumur bor dari ITS dan para alumninya, warga desanya bisa menikmati air bersih dengan lebih mudah.

“Kami sangat bersyukur. Sekarang kami bisa bangun kamar mandi, toilet, dan fasilitas lain yang dulu hanya mimpi. Terima kasih untuk para donatur,” ucap Busro haru saat peresmian sumur bor, Sabtu (7/9).

Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen ITS terhadap pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Kami tidak hanya fokus pada dunia akademik. Program ini adalah kontribusi nyata untuk mengatasi kemiskinan, membuka akses air bersih, mendukung pendidikan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Kolaborasi ini juga melibatkan alumni lintas generasi yang tergabung dalam IKA ITS serta donatur dari Yayasan Manarul Ilmi.

Ketua YMI ITS, Triyanto, menjelaskan bahwa pembangunan sumur bor ini baru tahap awal. Hingga kini, sudah ada 10 titik sumur yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa daerah luar Pulau Jawa.

Tak hanya itu, YMI ITS juga menjalankan berbagai program sosial lainnya, seperti: Penyaluran beasiswa bagi mahasiswa ITS serta pelajar SD hingga SMA di sekitar kampus, Bantuan modal dan alat usaha untuk pelaku UMKM, dan Renovasi rumah tidak layak huni.

“Masih ada 12 titik sumur bor lagi yang sedang kami persiapkan. Kami ingin pastikan akses air bersih tidak lagi menjadi kemewahan di desa-desa terpencil,” ungkapnya.

Ketua IKA ITS, Wiluyo Kusdwiharto, menambahkan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian para alumni terhadap masyarakat, terutama mereka yang berada di wilayah minim akses air bersih.

“Kami ajak para alumni untuk menyisihkan sebagian rezekinya. YMI ITS menjadi wadah kami menyalurkan bantuan yang jelas, terarah, dan tepat sasaran,” ujarnya.


Yayasan Manarul Ilmi atau YMI ITS, ITS dan Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) membangun Sumur Bor di Lereng Gunung Kelud. Foto iNewsSurabaya/arif

Menurut Ketua 1 YMI ITS, Adi Dharma, kolaborasi tiga pihak ini tidak hanya fokus pada air bersih. Ada empat program yang dijalankan dalam waktu bersamaan, yaitu: Focus Group Discussion (FGD) dengan NGO mitra, Bedah rumah untuk warga prasejahtera, Penyaluran beasiswa pendidikan, dan Bantuan modal dan pelatihan UMKM.

“Kami ingin hadir langsung di tengah masyarakat. Mulai dari mahasiswa ITS, pelajar, pelaku UMKM, hingga warga pelosok yang selama ini hidup tanpa akses air layak,” tutupnya.

Program kolaborasi ITS, YMI ITS, dan IKA ITS ini menjadi contoh nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi dan para alumninya bisa memberi dampak langsung bagi masyarakat. Di tengah krisis air bersih akibat musim kemarau, pembangunan sumur bor bukan hanya solusi sementara tetapi juga simbol harapan dan keberlanjutan.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut