Jak-Japan Matsuri 2025, Jembatan Budaya Indonesia-Jepang yang Dirajut di Jakarta
JAKARTA, iNewsSurabaya.id – Festival budaya tahunan yang mempertemukan Indonesia dan Jepang, Jak-Japan Matsuri telah hadir pada 2025. Perayaan lintas budaya ini menjadi ruang penting dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus memperdalam pemahaman antarwarga kedua negara.
Digelar di tengah dinamika global yang terus berubah, Jak-Japan Matsuri 2025 diharapkan menjadi momentum kolaboratif dalam merayakan keberagaman, mempererat ikatan sosial, dan membuka ruang dialog antarbudaya yang lebih inklusif.
Tak sekadar menghadirkan pertunjukan seni dan kebudayaan, festival ini juga menjadi platform interaktif yang menawarkan beragam informasi, mulai dari destinasi wisata Jepang, peluang karier bagi alumni pendidikan Jepang, hingga program pertukaran pelajar.
Dengan konsep yang semakin inklusif, Jak-Japan Matsuri 2025 menempatkan nilai keberagaman sebagai kekuatan bersama. Pengunjung tidak hanya disuguhkan pengalaman budaya, tetapi juga diajak melihat bagaimana kerja sama dua bangsa dapat memberi dampak nyata dalam bidang sosial dan ekonomi.
Ruthania Martinelly, Head of Brand & Corporate Communications Sompo Insurance, salah satu perwakilan penyelenggara menyampaikan bahwa kolaborasi budaya ini tidak hanya sekadar perayaan, namun juga bagian dari membangun pondasi kerja sama yang berkelanjutan.
“Festival ini bukan hanya tentang seni dan hiburan, tetapi juga membangun pemahaman lintas budaya yang lebih mendalam. Dalam keberagaman, kita temukan kekuatan bersama untuk menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Jak-Japan Matsuri selama ini telah menjadi ajang pertukaran nilai dan tradisi yang memperkuat hubungan masyarakat Indonesia dan Jepang. Di setiap tahunnya, festival ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk pelajar, komunitas seni, hingga pelaku usaha yang tertarik menjajaki kerja sama lintas negara.
Dengan semakin terbukanya ruang kolaborasi antarnegara, acara seperti Jak-Japan Matsuri memainkan peran penting dalam menciptakan koneksi antarbudaya yang lebih kuat, khususnya di kawasan Asia.
Editor : Arif Ardliyanto