get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangunan Ponpes Al-Khoziny Ambruk dan Makan Korban, Begini Klarifikasi Rais Syuriyah PCNU Sidoarjo

379 Personel Gabungan Diterjunkan Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny

Rabu, 01 Oktober 2025 | 14:49 WIB
header img
Sejumlah petugas berupaya mengevakuasi korban yang tertimpa retuntuhan bangunan ponpes Al-Khoziny.

SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsda Mohammad Syafii menegaskan, pemerintah pusat melalui Basarnas bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir langsung untuk memastikan proses evakuasi berjalan optimal.

 

“Kehadiran kami bersama Kepala BNPB merupakan wujud perhatian langsung dari pemerintah pusat. Bahkan pemerintah sudah menyatakan ini sebagai bencana,” ujar Syafii saat memberikan keterangan pers, Rabu (1/10/2025).

 

Syafii mengungkapkan, hanya 38 menit setelah informasi runtuhnya bangunan diterima, Kantor SAR Surabaya langsung mengirim tim pertama dan kedua untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Hingga pagi ini, tercatat ada 379 personel gabungan dari 65 instansi yang terlibat dalam operasi tersebut.

 

Ia menjelaskan, kondisi reruntuhan yang terjadi termasuk kategori pancake collapse atau bangunan yang runtuh menimpa ke bawah secara bertingkat. Material beton yang saling bertumpukan membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan penanganan khusus.

 

Untuk memperkuat operasi, Basarnas mengerahkan tim spesialis dari Kantor Pusat, serta bantuan dari Kantor SAR Yogyakarta dan Semarang dengan peralatan penyelamatan khusus. “Visi kami jelas, satu nyawa adalah aset negara yang tidak ternilai harganya. Apalagi korban adalah anak-anak yang kelak menjadi generasi penerus bangsa,” tegasnya.

 

Syafii menambahkan, Basarnas menggunakan berbagai teknologi modern, mulai dari detektor korban hingga drone termal untuk mendeteksi keberadaan penyintas. Karena itu, area sekitar reruntuhan kerap harus dikosongkan agar alat bisa bekerja optimal.

 

“Kami bekerja profesional. Setiap perkembangan operasi akan kami sampaikan secara berkala melalui posko media di lokasi ini,” katanya.

 

Ia juga menekankan bahwa operasi masih dalam masa golden time penyelamatan, yakni 72 jam sejak kejadian. Menurutnya, peluang korban bertahan hidup tetap ada, terlebih jika tim penyelamat berhasil menjangkau mereka untuk memberi suplai air maupun vitamin.

 

Namun, Syafii mengakui proses evakuasi menghadapi tantangan besar. Selain akses yang sangat sempit, hanya sekitar 60 cm karena tertutup kolom-kolom beton, kondisi struktur bangunan juga rawan getaran dan longsor kecil. “Untuk itu, kami membuat akses berupa gorong-gorong bawah tanah agar bisa menjangkau titik korban,” jelasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut