Kisah Tragis Nelayan Banyuwangi, Ditemukan Tewas di Pantai Lampon, Tangan Masih Genggam Jaring Ikan
BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id – Suasana damai di pesisir Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, mendadak berubah mencekam pada Kamis pagi (24/10/2025). Seorang nelayan ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergeletak di bibir pantai, tangannya masih erat menggenggam jaring ikan.
Penemuan itu pertama kali diketahui oleh Anto (50), nelayan asal Kampung Baru, Desa Pesanggaran, yang baru saja kembali dari melaut sekitar pukul 07.00 WIB. Dari kejauhan, ia melihat sosok tubuh manusia terombang-ambing di antara ombak kecil yang memecah di tepi pantai.
“Awalnya saya kira karung atau sampah laut, tapi setelah saya dekati ternyata manusia. Korban sudah tidak bergerak dan wajahnya pucat,” tutur Anto dengan nada gemetar.
Setelah memastikan kondisi korban sudah tak bernyawa, Anto bersama warga segera melapor ke Polsek Pesanggaran. Tak lama kemudian, petugas bersama tim medis datang ke lokasi untuk mengevakuasi jenazah dan melakukan pemeriksaan awal.
Kapolsek Pesanggaran AKP Maskur membenarkan temuan tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi, korban diketahui bernama Dadio Rumekso (61), warga Dusun Purwosari, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga kuat korban meninggal akibat tenggelam saat melaut,” ujar AKP Maskur.
Menurut keterangan keluarga, Dadio berangkat sendiri untuk mencari ikan pada pagi hari. Namun hingga siang, ia tak kunjung pulang. Pihak keluarga kemudian mendapat kabar duka dari warga yang menemukan jasadnya di tepi pantai.
Meski terpukul, keluarga menerima kepergian Dadio sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. “Keluarga sudah ikhlas dan membawa jenazah ke rumah duka untuk dimakamkan,” tambah Kapolsek.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan beratnya perjuangan para nelayan yang setiap hari bertaruh nyawa di lautan demi menghidupi keluarga. Ombak bisa tenang di permukaan, namun bahaya selalu mengintai di baliknya.
Editor : Arif Ardliyanto