Ramadan, Permintaan Kaligrafi Arab Meningkat hingga Luar Jawa
JOMBANG, iNews.id - Bulan Ramadan menjadi momentum tersendiri bagi produksi karya kaligrafi. Bisnis ini masih memiliki daya tarik, karena permintaan tulisan kaligrafi arab ini masih sangat besar.
Salah satu usaha kaligrafi yang melejit saat Bulan Ramadan adalah usaha kaligrafi di Dusun Banggle, Desa Dapurkejambon, Kabupaten Jombang. Bisnis kaligrafi ini bernama “Rizal Kaligrafi”. Tercatat ada peningkatan penjualan pada Ramadan tahun ini. Meski tidak signifikan, namun menjadi angin segar bagi pemilik usaha seni tulisan arab tersebut.
“Alhamdulillah ada peningkatan namun tidak tinggi di banding Ramadan saat pandemi kemarin, untuk berapa persen saya belum memastikan," kata anak pemilik usaha ini, Rizal Bahrudin.
Peminat seni kaligrafi milik Rizal tidak hanya di lokal Jawa Timur, namun hingga luar pulau Jawa dengan jumlah total pengiriman yang cukup lumayan. “Biasa kirimnya sampai ke Jakarta, Sumatera, Sulawesi, dan beberapa daerah lain dengan varian jenis kaligrafi biasanya mulai dari harga Rp 70 juta an untuk sekali order,” jelasnya.
Pajangan kaligrafi yang dijual beragam jenis dan harga tergantung pesanan pembeli dari bahan setengah jadi atau membuat sebuah produk dari awal dengan metode sablon.
“Banyak diminati saat ini kaligrafi set, tulisan Allah, Muhammad, dan ayat kursi banyak dipesan. Dan kalau harga dari kami mulai Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu biasanya,” urai Rizal.
Dirinya bersyukur bahwa perputaran penjualan kaligrafi miliknya saat ini mulai berjalan dan bertahan dengan sejumlah karyawan yang dipunyai. “Ya meski tidak seperti tahun kemarin yang omsetnya dapat dirasakan, setidaknya ada pergerakan ini sudah lumayan senang,” ujarnya.
Beragam seni tulisan kaligrafi disediakan di gerai miliknya yang siapapun dapat membeli, buka setiap hari di alamat rumahnya sejak pukul 07.00 WIB hingga 20.00 WIB. “Saat ini saya juga nerima pesanan harga ekonomis dengan kaligrafi set, biasanya pesanan besar-besar harga ratusan ribu, namun sekarang jarang,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto