get app
inews
Aa Text
Read Next : Bangun Fondasi Sejak Dini, Academy Unesa Siapkan Generasi Pesepak Bola Masa Depan yang Ahli

Jejak PSAD Surabaya, Dari Pencetak Pemain Nasional hingga Pembinaan Usia Dini

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:51 WIB
header img
SSB PSAD Surabaya melanjutkan tradisi panjang pembinaan usia dini demi melahirkan kembali pesepak bola nasional dari Surabaya. Foto iNewsSurabaya/alup

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Di tengah geliat perkembangan sepak bola nasional, pembinaan usia dini terus menjadi fondasi penting bagi lahirnya pesepak bola masa depan. Komitmen itu dijaga dengan konsisten oleh Sekolah Sepak Bola (SSB) PSAD Surabaya, yang sejak lama dikenal sebagai salah satu kawah candradimuka sepak bola di Kota Pahlawan.

Di lapangan latihan, derap langkah anak-anak usia 8 hingga 15 tahun berpadu dengan semangat belajar dan mimpi besar. PSAD Surabaya tidak sekadar mengajarkan cara menendang bola, tetapi menanamkan proses pembinaan berjenjang dan terukur, mulai kelompok usia U-8, U-10, U-12, hingga U-15. Semua dirancang sebagai perjalanan panjang, bukan hasil instan.

Ketua PSAD Surabaya, Yus Fadilah, menegaskan bahwa pembinaan usia dini yang sistematis adalah kunci mencetak pemain yang matang secara teknik dan mental.

“Setiap kelompok usia punya pendekatan latihan yang berbeda. Kami menyusunnya bertahap agar anak-anak berkembang sesuai fase tumbuh kembangnya. Dengan begitu, pembinaan bisa berjalan berkelanjutan dan tidak membebani anak,” ujar Yus.

Pandangan senada disampaikan Isya Billah, Manajer PSAD Surabaya sekaligus Wakil Ketua PSAD. Bagi Isya, pembinaan usia dini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan sepak bola Indonesia.

“Ini bukan program instan. Kami mulai dari U-8 agar ketika mereka mencapai U-15, sudah punya dasar teknik yang kuat, mental bertanding yang siap, serta pemahaman bermain yang baik,” jelasnya.

Nama besar PSAD Surabaya bukan hal baru dalam sejarah sepak bola Surabaya. Pada masa keemasannya, klub ini pernah melahirkan sejumlah pemain nasional ternama seperti Mustaqim, Bambang Nurdiansyah, hingga kiper legendaris Kusnadi. Bambang Nurdiansyah bahkan masih aktif berkontribusi di dunia sepak bola Tanah Air dan saat ini dipercaya menukangi Barito Putera di Liga 2.

Dari sisi pelatihan, Budi Kede Yakop, pelatih PSAD Surabaya, menjelaskan bahwa fokus pembinaan disesuaikan dengan karakter setiap jenjang usia.

“Di U-8 dan U-10, yang terpenting adalah anak-anak senang bermain bola dan mengenal teknik dasar. Baru di U-12 dan U-15 kami perkuat disiplin, taktik sederhana, serta mental bertanding,” paparnya.

Kepercayaan terhadap sistem pembinaan PSAD Surabaya juga datang dari para orang tua pemain. Tri Suci, koordinator wali murid, mengaku merasa tenang melihat anak-anak berkembang tanpa tekanan berlebihan.

“Kami melihat tahapannya jelas dan anak-anak tidak dipaksakan. Mereka berkembang sesuai usia, dan itu membuat kami sebagai wali murid merasa nyaman dan percaya,” tuturnya.

Dengan pola pembinaan yang rapi, konsisten, dan mengedepankan sisi humanis, SSB PSAD Surabaya optimistis mampu kembali melahirkan generasi pesepak bola berkualitas. Bukan hanya untuk mengharumkan nama Surabaya dan Jawa Timur, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masa depan sepak bola Indonesia.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut