Dominasi e-Paspor, Imigrasi Surabaya Catat Cetak Lebih dari 106.000 Paspor Sepanjang 2025
SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Tahun 2025 menjadi catatan penting bagi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat dan dinamika pelayanan publik, institusi keimigrasian yang bermarkas di Sidoarjo ini berhasil menutup tahun dengan kinerja yang solid dan terukur.
Salah satu indikatornya terlihat dari pengelolaan anggaran. Dari pagu efektif sebesar Rp31.513.363.000, Imigrasi Surabaya mampu merealisasikan Rp31.498.861.160 atau mencapai 99,95 persen. Tingkat serapan yang nyaris sempurna ini mencerminkan efektivitas serta kehati-hatian dalam penggunaan anggaran negara. Adapun sisa anggaran sebesar Rp14.501.840 berasal dari efisiensi hasil negosiasi pengadaan barang dan jasa.
Tak hanya soal keuangan, layanan langsung kepada masyarakat juga menunjukkan tren positif. Sepanjang 2025, Imigrasi Surabaya menerbitkan total 106.159 paspor. Angka tersebut didominasi oleh paspor elektronik (e-Paspor) sebanyak 98.637 dokumen, disusul Paspor Biasa 48 halaman sebanyak 7.063, dan Paspor Biasa 24 halaman sebanyak 459.
Tingginya permintaan e-Paspor menjadi cerminan meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan dokumen perjalanan sekaligus bukti kepercayaan publik terhadap layanan keimigrasian yang terus beradaptasi dengan teknologi.
Di sisi lain, aktivitas warga negara asing di wilayah Surabaya dan sekitarnya juga tercermin dari layanan izin tinggal. Sepanjang tahun ini, Imigrasi Surabaya menangani 3.208 permohonan izin tinggal, terdiri dari 1.035 Izin Tinggal Kunjungan (ITK), 2.084 Izin Tinggal Terbatas (ITAS), dan 89 Izin Tinggal Tetap (ITAP). Dominasi ITAS menandakan tingginya peran WNA produktif yang berkontribusi dalam berbagai sektor, mulai dari industri hingga pendidikan.
Sementara pada aspek pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian, Imigrasi Surabaya tetap menunjukkan ketegasan. Sepanjang 2025, tercatat tujuh perkara pro justitia dengan sembilan terpidana, serta 326 Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK). Penanganan tersebut dilakukan secara profesional, dengan mengedepankan prinsip keadilan dan pendekatan humanis.
Beban pelayanan juga terasa di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Juanda. Sejak 1 Januari hingga 30 Desember 2025, petugas Imigrasi Surabaya melayani 2.470.856 perlintasan penumpang, baik WNI maupun WNA. Pelayanan dilakukan dengan fokus pada kelancaran arus penumpang, keamanan negara, serta kenyamanan pengguna jasa bandara.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Agus Winarto, menegaskan bahwa seluruh capaian tersebut merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran serta dukungan para pemangku kepentingan.
“Sepanjang 2025 kami berupaya menjaga keseimbangan antara kualitas pelayanan publik, pengawasan keimigrasian, dan akuntabilitas pengelolaan anggaran. Capaian ini menjadi fondasi penting untuk terus meningkatkan kinerja dan inovasi layanan keimigrasian ke depan,” ujar alumni Akademi Imigrasi angkatan ke-5 itu.
Memasuki tahun 2026, Imigrasi Surabaya berkomitmen memperkuat kualitas layanan, meningkatkan pengawasan, serta menghadirkan pelayanan keimigrasian yang profesional, humanis, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Editor : Arif Ardliyanto