get app
inews
Aa Text
Read Next : Pramuka SMKN 7 Surabaya Punya Gaya

Kopassus Cerita Kondisi Pedalaman Papua, Ngeri, Mengenaskan, dan Tak Pernah Lihat Bentuk Mobil

Jum'at, 29 April 2022 | 06:06 WIB
header img
Kopassus

Pasukan elit Kopassus memiliki cerita-cerita menarik dalam perjuangan di Papua. Mereka mengakui wilayah Papua masih banyak yang jarang terjamah manusia. Kondisi tersebut membuat ngeri dengan kondisi daerah mengenaskan, bahkan ada wilayah yang belum pernah melihat mobil secara langsung.

Cerita ini diperoleh dari pengalaman prajurit-prajurit Kopassus, karena mereka merupakan pasukan elite TNI AD yang memiliki kedekatan dengan Tanah Papua. Hampir semua anggota Kopassus pernah mendapat penugasan di Papua.

Tujuannya jelas, prajurit baret merah ini menjaga kedaulatan NKRI melalui senjata maupun merebut hati warganya dengan pendekatan komunikasi dan kebersamaan.

Banyak prajurit Kopassus yang pernah bertugas di Papua juga menjadi guru di sela-sela tugas. Bahkan menjadi mantri atau tenaga kesehatan yang selalu siap kala masyarakat membutuhkan.

Interaksi antara prajurit Kopassus dan warga Papua membuat julukan unik untuk pasukan elite matra darat tersebut dengan sebutan 'Bapak Maleo'. Bahkan pos satgas Kopassus di Papua banyak menggunakan nama Maleo, sehingga warga lebih mengenal prajurit Kopassus dengan sebutan Maleo.

Menyadur dari buku Kopassus Untuk Indonesia karangan Iwan Santosa EA Natanegara, menceritakan pengalaman salah seorang prajurit Kopassus Letda Gondolpus Borlak ketika bertugas ke Papua. Dia menjadi sahabat warga di Tanah Cendrawasih.

Dikisahkan, saat itu warga Papua masih banyak tertinggal pembangunannya. Banyak dari mereka yang masih hidup secara tradisional, bahkan ada yang tinggal di hutan sehingga tidak mengetahui keberadaan NKRI.

Alhasil prajurit Kopassus harus memperkenalkan NKRI terlebih dahulu sebelum menanamkan jiwa nasionalisme kepada warga Papua.

Strategi Kopassus pun saat itu harus bisa berbaur dengan masyarakat dengan menggunakan pendekatan adat. Tapi, strategis tersebut bukan hal yang mudah karena kelompok separatis selalu mengintai mereka

Prajurit Kopassus memahami kunci utama merebut hati warga dengan cara komunikasi yang baik, menyetarakan pandangan, serta menghargai dan menyayangi layaknya manusia.

Letda Gondolpus Borlak merupakan salah satu prajurit yang ditugaskan di Pos Timika, Papua pada 1996 dengan tujuan meraih simpati rakyat Papua dan membangun jaringan informasi di tiap kecamatan.

Selama bertugas di Papua, menurut Borlak, kehidupan masyarakat Papua masih banyak tertinggal.

"Orang pedalaman itu ada yang belum pernah sampai ke Merauke. Ada juga yang belum pernah melihat mobil secara fisik itu seperti apa. Bukan itu saja, sampai sekarang pun seperti itu," ujar Borlak dikutip dari buku Kopassus Untuk Indonesia, Jumat (29/4/2022).

Borlak dan rekannya Kolonel Pomiman Basuki berusaha keras mengembalikan citra NKRI kepada warga Papua dengan cara baik-baik.

"Yang penting kita bisa menciptakan suasana hidup yang baik di tengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat mengakui Indonesia itu adalah negaranya," kata Borlak.

Borlak tidak segan berbaur dan mengikuti adat warga lokal. Dia acap kali menggendong babi, sehingga dengan mudah menerima Borlak karena dianggap memahami budaya warga Papua.

Hal itu didukung dengan latar belakang Borlak sebagai mantan guru agama Kristen Katolik, sebab masyarakat Timika mayoritas beragama Kristen Katolik.

Namun, bukan berarti hanya orang-orang beragama Kristen saja yang bisa diterima warga Papua. Borlak juga mempunyai kisah seorang prajurit Kopassus beragama Islam yang sukses berbaur dengan lokal di sana.

"Namanya Serma Haji Sumpena. Dia beragama Islam, tetapi di kalangan orang Kristen dan petinggi kelompok separatis Kristen itu dia bisa membawa diri dengan baik, bahkan bisa bersalam-salaman. Sehingga ketika pada suatu kesempatan terjadi penyanderaan, kami bisa bernegosiasi dan sandera pun bisa dikembalikan tanpa tebusan uang," ucapnya mengenang.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut