get app
inews
Aa Text
Read Next : Senator Ahmad Nawardi Apresiasi Pilkada Jatim yang Kondusif

Rekomendasi Permainan Anak Usia 6-12 Tahun, Inilah Permainan Balok Kayu Inovasi Warga Surabaya

Selasa, 31 Mei 2022 | 16:33 WIB
header img
Inilah permainan edukasi yang cocok untuk anak usia 6-12 tahun. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Choirul Anwar, warga Gunung Anyar Surabaya menciptakan permainan yang cocok untuk anak usia 6-12 tahun. Permainan berupa 4 balok kayu jadi 100 pola puzzle tersebut dapat melatih daya nalar dan kreativitas pemain.

Choirul Anwar menuturkan, permainan empat balok kayu ini terdiri dari beberapa level. Para pemain akan menghadapi sejumlah tantangan dari yang termudah hingga yang tersulit. Sedikitnya ada 100 pola yang harus diselesaikan. 

"Selain untuk hiburan juga bermanfaat untuk melatih kemampuan pemainnya. Khususnya bagi anak-anak berumur 6 hingga 12 tahun. Misalnya, kemampuan logik, kemampuan spasial, hingga kemampuan motorik halus. Mainan ini sebagai media stimulasinya,” ujarnya.

Menurutnya, untuk menganalisa situasi dibutuhkan kemampuan logika, karena logika sendiri berhubungan erat dengan daya nalar. Jika logika pemain bagus, maka dapat menghasilkan solusi yang masuk akal. 

Selain itu, kemampuan spasial berkaitan dengan kemampuan pemain untuk memvisualisasikan bentuk dan ruang. 

“Kalau motorik halus lebih utama untuk anak-anak. Soalnya permainan ini melibatkan aktivitas jari tangan,” tuturnya.

Para pemain, kata dia, sering kesulitan untuk menyelesaikan pola puzzle. Itu sangat dipengaruhi cara berpikir si anak.

Kebanyakan para pemain berpikir untuk membentuk pola secara linier atau garis lurus. Padahal, untuk menyusun empat balok ini bisa secara tidak garis lurus. 

“Itu tips nya biar cepat mudah menyelesaikan,” katanya.

Bagi yang penasaran memainkan balok kayu ini, jangan berharap ada kunci jawaban pada lembar pedoman. Pria berumur 45 tahun itu memang sengaja tidak menyediakannya. Hal itu dilakukan supaya para pemain terus mengasah kecerdasan berpikirnya dalam menyelesaikan masalah yang ada. 

“Agaknya filosofis, tapi memang tujuan permainan ini kan melatih kecerdasan,” tegasnya. 

Produk pertama yang diciptakan pada tahun 2016 itu dulunya hanya menggunakan busa spon, kini, kualitasnya ditingkatkan. 

Dengan memanfaatkan limbah palet kayu sebagai bahan baku utama mainannya. Selain ramah lingkungan juga dirasa lebih awet dengan cost yang tak terlalu tinggi. 

“Pernah ada yang sambat mainannya cepat rusak. Akhirnya terpikir bekerjasama dengan teman yang bisnis palet kayu,” jelas pria yang gemar dengan matematika itu.

Menurutnya, dari delapan produk mainan edukasi yang dia ciptakan, Produk pertamanya lah yang paling laku di pasaran. 

Bahkan, 20 orang resellernya tersebar di seluruh indonesia dengan omzet tertinggi yang pernah dia dapatkan sebesar Rp 40 Juta. 

“Tiap kota di Jawa Timur sudah pernah terjangkau oleh produk kami,” katanya.

Dirinya memutuskan untuk mengganti nama bisnisnya. Mulanya, bernama “Mainan Edukasi” diubah menjadi “Empat Serangkai”. 

Sebab, produk pertamanya berupa potongan empat balok kayu yang dapat dirangkai berbagai bentuk. 

“Karena mainan ini yang menemani saya sejak awal hingga jatuh bangun bisnis saya saat ini,” terangnya.

Dirinya tak menampik bahwa pandemi yang berlangsung selama dua tahun berpengaruh terhadap aktivitas usahanya. 

Omzetnya menurun 80 persen di kisaran Rp 4,5 Juta. Sebab, selama ini pemasarannya lebih banyak dilakukan melalui pameran dan kerjasama dengan sekolah. 

“Ya gimana, sekolah tutup semua. Seperti mengulang dari awal,” ucapnya.

Sekarang, Anwar dan Istrinya mulai melakukan optimalisasi secara digital marketing terhadap bisnisnya sejak Januari 2022. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut