Restu mengungkapkan, hampir di seluruh desa di Kecamatan Trowulan didapati temuan-temuan arkeologis zaman Majapahit. Jarang masyarakat tahu akan kejayaan seperti ini, dan belum pernah melihat langsung.
"Kami berharap, mereka (Laskar Rempah) dapat menyiarkan kembali informasi yang didapatkan hari ini dengan gayanya sendiri kepada rekan-rekannya bahwa tempat ini menarik sebagai bahan pembelajaran,” ujar Restu dalam sambutannya pada acara penutupan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 di Mojokerto, pada Sabtu malam (2/7).
Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Utama Kemendikbudristek, Siswanto mengutarakan kaitannya Jalur Rempah dengan Kerajaan Majapahit.
Menurutnya, Majapahit merupakan pusat peradaban dengan unsur kenegaraan, ekonomi dan politiknya pada zaman itu, di mana akhirnya rempah Indonesia menjadi rebutan bangsa asing.
“Salah satu relief rempah yang ditemukan arkeologi pada abad ke-14 di Candi Penataran Blitar adalah lada. Hal ini dikarenakan adanya prasasti yang menyebutkan tentang perdagangan lada. Sehingga bisa dikatakan, salah satu perdagangan besar yang dilakukan Majapahit pada kala itu adalah lada,” terang Siswanto.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait