Emil melanjutkan, bahwa Pemprov Jatim terus mengupayakan agar industri lokal menjadi kunci pertumbuhan ekonomi negara.
Bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Pemprov Jatim menindaklanjuti wilayah-wilayah yang potensial untuk menjadi Desa Devisa.
Desa Devisa adalah program besutan LPEI untuk pengembangan produk UKM — IKM yang berorientasi pada peningkatan kualitas dan perluasan pasar.
"Kami terus mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Jatim. Dengan adanya pameran manufaktur seperti ini, diharapkan akan menjadi jembatan yang menghubungkan dan mewadahi berbagai bidang industri di Jatim," terang Emil.
Manufacturing Surabaya yang berlangsung selama 4 hari ke depan ini, turut mengagendakan Seminar Industrial Operation Experience dan Dialog Terbuka Perkembangan Industri Dalam Negeri secara hybrid, serta memaksimalkan potensi sumber daya junior engineer dan mahasiswa kejuruan teknik mesin tingkat akkhir melalui seminar bertema Mempersiapkan SDM dalam Menghadapi Industri 4.0.
Rangkaian aktifitas dalam pameran Manufacturing Surabaya merupakan bagian dari program keberlanjutan Pamerindo Indonesia untuk mendukung industri lokal dan pendayagunaan sumber daya yang berkelanjutan.
Para pelaku industri manufaktur dalam dan luar negeri yang berpartisipasi di event ini diantaranya IKM binaan Disperindag Jawa Timur, E-T-A Indonesia, First Machinery Trade, JETRO Jakarta, Mitsubishi Electric Indonesia, Nord Drivesystems, Otano Multi Mesindo, Riyadi Group, Stechoq Robotika Indonesia, Taesin Indonesia, Takamaz Indonesia, Trakindo, dan masih banyak lagi.
Pelaksanaan seri pameran ini juga tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan sebagai langkah preventif dan antisipasi terhadap penyebaran COVID-19.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait