Sakralnya Rumah Adat Bagi Masyarakat Ende, Ritual harus Jalan, Jika Rusak Langsung Dibangun

Arif Ardliyanto
Indonesia memiliki beragam suku dan budaya yang jumlahnya mencapai ratusan. Salah satu yang dipertahankan untuk melestarikan budaya adalah keberadaan rumah adat.(Foto : ist)

ENDE, iNews.id - Indonesia memiliki beragam suku dan budaya yang jumlahnya mencapai ratusan. Salah satu yang dipertahankan untuk melestarikan budaya adalah keberadaan rumah adat. Rumah adat ini merupakan bangunan lawas berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Sebagian besar dari rumah adat sengaja dijaga keasliannya oleh suku asli di daerah tersebut. Salah satunya ialah rumah adat yang ada di Dusun Jitapanda, Desa Wolosambi, Kelurahan Watuneso, Kecamtan Lio Timur, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat di sana bahkan mensakralkan rumah adat,  apabila mengalami kerusakan harus segera dibangun atau diperbaiki kembali secepatnya.

Yohanes Paulus Keli salah satu pemilik rumah adat di Dusun Jitapanda, RT 001, RW 001, Desa Wolosambi, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, Provinsi NTT membenarkan hal tersebut.  "Sangat penting. Karena setiap tahun kami selalu melakukan ritual adat untuk menghormati leluhur," ujar pria yang juga CEO JP Kelly Manni Entertainment, Sekolah MC yang lembaga kursusnya tersebar di Jatim ini.

Menurut dia, upacara adat yang biasa dilaksanakan seperti Pesta Uta, Mi Are, Tau Mbama, Po’o Bhoro, Nai One, dan ritual lain-lainnya. Namun, Kelly sapaan akrabnya ini mengaku baru saja mengalami musibah. Rumah adatnya yang sudah ditempati ratusan tahun itu baru saja mengalami kebakaran barusan ini. "Kami yang menempati di sana, sudah generasi ke delapan," lanjutnya.

Kasus ini juga tutur dia sudah dilaporkan ke Kepolisian setempat di Polsek Lio Timur. Dengan surat laporan nomor : SK/02/VIII/2022/Sek. Lio Timur. Pria yang juga pendiri Yayasan Puteri Heritage Indonesia ini berharap ke depan ada bantuan dari pemerintah untuk bisa segera memperbaiki. "Sangat penting untuk segera di bangun. Jika tidak segera di bangun, leluhur akan marah dan akan membuat korban jiwa dalam keluarga," tegasnya.

Kelly menuturkan selain sebagai tempat tinggal rumah adat ini juga sangat terbuka bagi para tamu dari luar. Utamanya para turis, asing maupun lokal. "Kalau mau menginap di dalamnya juga boleh," beber dia.

Rumah adat ini tambahnya adalah salah satu daya tarik bagi para turis. Sehingga banyak turis manca negara sering menyempatkan hadir dalam acara ritual adat tahunan di Ende.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network