Yudo Margono juga menyampaikan untuk pengganti KRI SIM-367 dalam Satgas MTF Lebanon adalah KRI Frans Kaisiepo-368, untuk keberangkatan menunggu perintah Mabes TNI.
Selain menyampaikan Satgas MTF dalam kesempatan tersebut Kasal juga menyampaikan bahwa TNI AL juga telah melaksanakan Satgas Rimpac yang diikuti seluruh negara kawasan Pasific.
Unsur TNI AL yang diwakili KRI I Gusti Ngurah Rai-332 membuktikan bahwa TNI AL memiliki kemampuan yang setara dengan negara maju lainya.
Disisi lain Komandan KRI SIM-367 menyampaikan, bahwa selama bertugas di Lebanon, KRI SIM berhasil meraih beberapa piagam penghargaan.
Diantaranya UN Medal, Medali Santi Dharma, Medali Veteran Perdamaian Republik Indonesia, Valour of Medal LAF Navy, Brevet Garuda, Brevet UNIFIL, Pin Maritime Task Force, Letter of Appreciation dari UNIFIL Head of Mission and Force Commander, Letter of Appreciation dari Maritime Task Force Commander, Duta Kebudayaan dari KBRI Beirut dan KBRI Ankara serta Certiticate SCHUTZENSCHNUR (German Shooting Cord).
Selain itu disampaikan bahwa kiprah personel TNI AL di mata internasional yang tidak kalah penting yakni mencetak sejarah baru, yaitu memberi andil besar dalam pembentukan Command Center MTF-NOC (Maritime Task Force-Naval Operation Center) di MTF Head Quarter UNIFIL Naqoura dalam pembentukan Command Center MTF-NOC (Maritime Task Force-Naval Operation Center).
“Keterlibatan TNI AL dalam MTF Konga XXVIII-M UNIFIL merupakan salah satu program dalam rangka meningkatkan profesionalisme, mempererat hubungan kerja sama, dan secara eksternal memiliki tujuan untuk meningkatkan peran diplomasi TNI AL sesuai dengan prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono," pungkasnya.
Dalam penyambutan kedatangan KRI SIM-367 di kota pahlawan tersebut, Kasal didampingi Pejabat Utama Mabesal, Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat, Danpuspenerbal, Danpuskopaska, Kadispsial, Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Frans Kaisiepo-368, serta undangan lainnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait