Lebih lanjut, pria yang juga Dosen Unuversitar Yudharta Pasuruan ini mengatakan, sejumlah nama kepala daerah lainnya masih di bawah 10 persen seperti Irsyad Yusuf 9,8 persen, Abdullah Abu Bakar 9 persen, Habib Hadi Zainal Abidin, RA Latif Amin Imron, Fandi Ach. Yani yang ketiganya memeroleh 8,8 persen.
“Sementara nama-nama lain seperti Badrut Tamam 8,2 persen, Muhammad Nur Arifin 8 persen, Munjidah wahab, Hj. Rini Syarifah, Ony Anwar Harsono, Ikfima Fahmawati, Aditya Halindra Faridzki, Ach. Fauzi, dan Santoso sama-sama memeroleh 7,8 persen.
Masih ada Anna Mu’awanah dan Ipuk Fietandai dengan 7,7 persen, Sugiri Santjoko 7,5 persen, H. Slamet Junaidi 7,4 persen, dan Marhein Djimadi 7,2 persen”, tandas Edy.
Sementara 10 perolehan popularitas paling bawah di antara 38 kepala daerah Jatim yang ada diantaranya Timbul Prihanjoko dengan 7 persen, Yuhronur Efendi, Indrata Nur Bayuaji, H. Karna Suswandi sama-sama 6,8 persen, H. Ahmad Dawami 6,7 persen.
“Lalu 5 perolehan popularitas paling bawah di antara 38 kepala daerah Jatim diantaranya Maidi 6,6 persen, Maryoto Birowo 6,3 persen, Suprawoto 5,7 persen, Salwa Arifin 5,6 persen, dan Ika Puspitasari 5,2 persen”, pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait