SURABAYA, iNews.id - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Cabang Juanda Surabaya gerak cepat mengambil alih resiko kerja, bagi para anak buah kapal (ABK) Kapal Kargo KM Teman Niaga Tenggelam di Perairan Selat Makassar.
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Juanda, Rudi Susanto mengungkapkan, bahwa tim BPJS Ketenagakerjaan secara sigap melakukan Layanan Cepat Tanggap (LCT) untuk penanganan bersama dengan rumah sakit yang sudah bekerja sama.
"Kami menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian yang dialami oleh keluarga," ucapnya.
Rudi menyampaikan, dari data perusahaan yang dilaporkan ke BPJAMSOSTEK Cabang Juanda, ABK Kapal motor (KM) Teman Niaga yang telah terdaftar akan mendapatkan perlindungan sosial kecelakaan kerja dan kematian berupa santunan sesuai dengan risiko kerja yang dialami. Ia juga memastikan, anak yang ditinggalkan juga mendapatkan beasiswa pendidikan.
"Dengan memastikan dirinya terlindungi BPJAMSOSTEK, maka risiko kerja yang mungkin timbul akan dialihkan kepada kami, pekerja dan keluarga bisa tenang menjalani pekerjaannya," tuturnya.
Menurut Rudi, kejadian ini menjadi bukti bahwa negara melalui BPJamsostek hadir untuk memberikan jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia.
Diketahui, Kapal Motor (KM) Teman Niaga yang berangkat dari Torjun ke Waikelo NTT tenggelam di perairan Makassar pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 22.00 WITA setelah dihantam ombak besar akibat cuaca buruk saat menuju Biringkassi.
Dilaporkan, dari 15 anak buah kapal (ABK) 4 orang selamat. Sementara 11 lainnya dalam pencarian. Masing-masing korban selamat yakni juru mudi Muhdi Mufazzan (24), juru mudi Amir Effendi (19), kelasi Roihan Hariri (19), dan juru mudi perempuan Husniawati (20).
Adapun korban yang masih dalam pencarian yaitu Wagirin (nakhoda), Victor Agustinus (mualim I), Sunarto (mualim II), Eddy Hayani S (KKM), Poniman (masinis II), Alfian Septiyanto (masinis III).
Selanjutnya, Kenedi (juru minyak), Indarrobit Afnani (juru minyak), Reynaldo Mangerongkonda (juru minyak) dan Muhammad Fatir Maulana (kelasi), serta Muhammad Adam Septi.
Dalam 10 hari proses pencarian, ditemukan tiga jasad korban. Pertama atas nama Alfian Septianto sebagai Masinis III KM Teman Niaga. Korban mengapung di dekat pulau Kotabaru, tepatnya sekitar 4,46 NM Tanjung Seloka oleh kapal MT Samudera Biru 168 pada Rabu (31/8/2022) pukul 15.20 WITA.
Jasad kedua ditemukan pada Kamis (1/9/2022) pukul 11.00 WITA oleh KN SAR Laksmana 241 Basarnas di sekitar 6.81 NM dari Tanjung Seloka atas nama Eddy Hayani (62) sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM).
Sedangkan korban ketiga yang belum terkonfirmasi identitasnya berupa bagian tubuh yang ditemukan di pinggir pantai Dusun Setigi RT 01 Desa Alle-Alle Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru.
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Berita Acara Kronologis Kecelakaan Kerja yang dibuat oleh Manager Operasional PT. Berlian Perkasa, M Firdausi.
Pihaknya telah memastikan kejadian tersebut ke saudari Husniwati, juru mudi kapal yang merangkap sebagai koki.
Husniwati merupakan salah satu ABK yang dinyatakan selamat dalam kejadian tersebut menceritakan, bahwa sebelum terjadinya tragedi tenggelamnya KM Teman Niaga, Kapal perlahan-lahan mulai tenggelam karena hempasan ombak sekitar 6 meter disertai angin kencang.
Kemudian Husni beserta dua rekannya yang lain terjun ke dalam laut. Mereka saling berpegangan dan bertahan mengapung sampai pertolongan datang pada tanggal 25 Agustus 2022 dari kapal KM. Darma Fery 3 yang melintas dari pare-pare ke Batulicin.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait