PKPD Training dan Edukasi Aplikasi Penyusunan RAB Desain Pembangunan Kampung di Kabupaten Raja Ampat

Heri
Peserta mengikuti Traning dan Edukasi Aplikasi penyusunan RAB desain pembangunan kampung di Gedung Salome Seban, Kota Waisai, Raja Ampat. Foto/Heri

RAJA AMPAT, iNewsSurabaya.id - Pusat Konsultasi Pemerintah Daerah (PKPD) bekerjasama dengan Pemerintah Kampung se-Kabupaten Raja Ampat, menggelar kegiatan Training dan Edukasi Aplikasi Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Desain Pembangunan Kampung. 

Kegiatan training yang dilaksanakan dari tanggal 28-29 September 2022 di Gedung Wanita Salome Seban, Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, dibuka lansung oleh Sekda Raja Ampat, Dr. Yusuf Salim, M.Si.

Training dan edukasi aplikasi ini dapat memudahkan semua aparatur pemerintah kampung dalam menghitung RAB Pembagunan di kampungnya. Aplikasi yang diberikan begitu lengkap dengan Desain Gambar yang sudah tersedia secara otomatis. 

Aplikasi yang diberikan ini, di kembangkan oleh Programer PKPD bersama tenaga Ahli yang berpengalaman serta akan di ajarkan oleh Narasumber yang berkompeten dibidangnya baik itu terdiri dari Dosen, dan Praktisi maupun ahli konsultan.

Sekda Raja Ampat, Dr Yusuf Salim, M.Si, sebelumnya menyampaikan, kegiatan ini (traning dan edukasi aplikasi desain rencana anggaran biaya pembangunan kampung) merupakan sarana untuk menambah wawasan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan dibidang perencanaan pembangunan kampung, khususnya tata cara penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) berbasis aplikasi.

"Atas nama Bupati (Raja Ampat-red), saya (Sekda) memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, juga menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Direktur Program Pusat Konsultasi Pemerintahan Daerah beserta Tim Teknis RAB Desain yang akan memberikan edukasi kepada para Aparat Kampung di Kabupaten Raja Ampat," terangnya.

Dikesempatan itu, Direktur Program PKPD, Firmansyah, S.Kom kepada wartawan mengungkapkan bahwa, training dan edukasi ini (Aplikasi Penyusunan RAB Desain Pembangunan Kampung) pada dasarnya melatih aparatur kampung, dalam rangka penyusunan RAB. 

Mendukung hal itu, maka pihaknya membuat semacam software berupa aplikasi didesain sehingga penyusunan RAB itu menjadi cepat dan akurat.

"Harapan kami kedepan seluruh aparatur kampung bisa membuat RAB sendiri, karena memang masalahnya selama ini adalah terhambatnya pencairan dana itu menjadi telat disebabkan karena pada saat penyusunan APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung), sehingga sering membuat terjadinya keterlambatan pada penyusunan RAB Kampung," ungkap Firmansyah.

Firmansyah lanjut mengaku, penyusunan RAB ini biasanya dibuat oleh tenaga ahli seperti teknik sipil dan arsitek untuk membuat gambar serta hitung-hitungan dan seterusnya. 

"Nah, disini saya bersama tim (PKPD) telah membuat software yang dimana ketika membuat RAB katakanlah seperti jalan rabat beton misalnya kalau kita ambil ke rata - rata 10 menit itu terlalu lama, karena 10 menit sebenarnya sudah bisa jadi RABnya, kira-kira seperti begitu. Selain berikan sofwarenya, kitapun melatih aparatur kampung. Karena software tersebut tidak semerta-merta digunakan begitu saja, tetapi perlu adanya penjelasan, selanjutnya dilatihkan kepada penggunanya," papar Firmansyah.

Disinggung apabila software yang diopersaikan suatu waktu mengalami kendala, dan diharuskan pengaupdetan ulang aplikasi tersebut, Firmansyah menjelaskan bahwa dirinya percaya semua aplikasi pasti terdapat celah ataupun masalahnya. 

Namun, ia mengaku, pihaknya PKPD berkomitmen pelatihan ini hanya awal dari serangkaian panjang hubungan kerjasama bersama kampung di Raja Ampat. 

"Artinya, kegiatan yang dimulai hari ini (kemarin-red) sampai dua tahun kedepan kita akan tetap berkomunikasi untuk memberikan support dan dukungan kepada mereka (kampung-red). Suport maupun dukungan pertama, misalnya terakhir kendala seperti lupa password bisa lansung kirim pesan ke nomor call center, pasti segera akan balas. Kalaupun misalnya laptop yang rusak atau apapun itu, kita akan bantu pandu lewat pesan teks. Kemudian, seandainya jika belum jelas lagi, maka kita akan telpon langsung," kata dia

"Dan yang terakhir, kalaupun masih tetap ada kendala juga, maka kami akan bantu lewat teknologi melalui tim Firmware. Dimana kami bisa mengendalikan komputer mereka dari jarak jauh. Jadi, disini ada komitmen serta dukungan sejak pelatihan ini mulai berjalan, dan selama dua tahun kedepan untuk mendukung mereka," imbuh Firmansyah.

Firmansyah menambahkan, jika dalam dua tahun itu seandainya dari sekian puluh rancang bangun yang sudah kami sediakan kedalam software tersebut. Namun, jika selama dua tahun ada tambahan yang diminta, kamipun akan siapkan, serta berikan secara gratis. 

"Diketahui bahwa mereka (kampung-red) telah memberikan berkonstribusi, maka dari itulah kami berikan pelatihan ini, termasuk perangkat lunak beserta softwarenya, tak hanya itu berikutnya kamipun berikan support kedepan selama dua tahun," tegasnya.

Ditanya lebih jauh, apakah aplikasi yang diberikan dioperasikan secara online atau offline. Firmansyah menerangkan bahwa, aplikasi yang dibuat pihaknya itu tentunya lanjut dioperasikan secara offline. Walaupun jika terlihat dalam bentuk seperti online, karena menggunakan Web Browser. 

Menurut Firmansyah, web browser itu, merupakan aplikasi untuk pengakses aplikasi web sementara aplikasi web tersebut berada dilaptop itu sendiri, maka pengoperasian software tetap secara offline. Kenapa demikian tambah Firmansyah, karena pihaknya sangat paham kondisi jaringan, apalagi berbicara tentang desa/kampung. 

"Dari pengalaman kami ketika datang kebanyak desa/kampung, masalah yang ditemui tidak hanya tentang jaringan, listrikpun hampir tidak kita temui, bila ada itu ketika malam saja. Jadi tidak logis, kalau kita buat aplikasi yang dia harus online.  sangat tidak relevan dengan kondisi didesa-desa. Terutama diwilayah Papua," tuturnya.

Firmansyah lebih jauh mengatakan, patihan ini agar aparatur kampung memperoleh gambaran, tentang bagaimana merancang bangun gerak berdasarkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

"Kami berharap, seusai mengikuti training ini segenap aparatur kampung mampu mengaplikasikannya di kampungnya masing-masing, sehingga tata kelola anggaran kampung dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel. Serta tertutup kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang yang merugikan keuangan kampung," ujarnya.

Dengan adanya aplikasi ini, Firmansyah pun lanjut berharap aparat kampung bisa gunakan dengan sebaik-baiknya, sehingga pekerjaan yang kemarin terasa sulit menjadi lebih mudah. Kemudian pekerjaan yang butuh waktu lama, sekarang lebih singkat dengan menggunakan aplikasi yang kami buat ini.

"Kami berharap dengan adanya aplikasi ini,  bisa sangat membantu aparat pemerintah kampung, sehingga pekerjaan yang kemarin itu terasa sulit, dan membutuhkan waktu lama itu menjadi lebih singkat ketika nantinya menggunakan aplikasi yang kami buat ini," tandas Firmansyah.

Disisi lain, pantauan media ini, aparat pemerintah kampung yang berkesempatan mengikuti training dan edukasi penyusunan RAB, diikuti hanya sebanyak 88 kampung dari 117 kampung yang ada di kabupaten Raja Ampat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, tim Programer PKPD, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Raja Ampat, Hasan Tamima, Tim Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Raja Ampat, KBO Reskrim Polres Raja Ampat, Ipda I Made Ariawan, SH bersama jajaran, serta sejumlah OPD dilingkungan Pemkab Raja Ampat.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network