SURABAYA, iNews.id - Ratusan peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 28 (MIM Dupan) Surabaya menggelar Salat Ghoib untuk korban tragedi kerusuhan supoter bola saat laga Persebaya vs Arema FC, Senin (3/10/2022).
Salat Ghoib yang diikuti 207 siswa ini sebagai bentuk ungkapan atas tragedi yang membuat ratusan jiwa melayang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut.
Kepala MIM Dupan Surabaya Ustad Rohim mengatakan, kegiatan ini menjadi perwakilan rasa kesedihan kehilangan salah satu anggota keluarga.
"Sholat ghoib ini kami lakukan bersama siswa-siswi untuk mewakili ucapan turut berduka dan berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang. Semoga Allah menempatkan mereka di tempat yang terbaik disisi Allah dan dimasukan dalam surganya," tuturnya.
Selain itu, lanjut pria yang biasa disapa Ustad Ochim ini, kegiatan juga sebagai pembelajaran kepada anak didiknya supaya tahu apa itu Salat Ghoib.
Bagi Ustad Rohim, pelaksanaan sholat ghoib MIM Dupan merupakan upaya lanjutan dari instruksi Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya.
"PDM Kota Surabaya mengintruksikan (AUM) Amal Usaha Muhammadiyah baik masjid, sekolahan, maupun panti asuhan di seluruh Kecamatan Se-Suranaya untuk menggelar shalat Ghaib," ungkapnya.
Sementara Itu, M. Harist Rafif mengungkapkan kegiatan ini pengalaman pertama bagi saya untuk melaksanakan Salat Ghoib.
"Meski baru pertama kali melaksanakan, saya senang karena bisa turut serta dalam mendoakan mereka yang telah meninggal dalam peristiwa tragedi kemanusian di sStadion Kanjuruhan Malang," ucap siswa kelas 4 ini.
Sebagaimana diketahui, laga Persebaya vs Arema FC pada Sabtu 1 Oktober 2022 berakhir ricuh setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Suporter yang tidak bisa menerima kekalahan merangsak masuk ke lapangan. Aparat akhirnya menembakkan gas air mata. Bukan hanya terjutu pada suporter yang ada di lapangan, gas air mata bahkan terlempar ke tribun penonton. Akibatnya, puluhan ribu penonoton yang tidak tahan berusaha keluar lapangan.
Hingga saat ini tercatat, total ada 448 korban. Sebanyak 302 orang luka ringan, luka berat sebanyak 21 orang, dan meninggal dunia sebanyak 125 orang.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait