SURABAYA, iNews.id - Universitas Bhayangkara Surabaya (Ubhara) memastikan bahwa semua alumninya siap terjun di dunia kerja.
Selain pengabdian masyarakat, merdeka belajar juga diterapkan dalam program KKN tematik hingga program magang, Ubhara juga memberikan soft skill lewat penerapan kampus merdeka pada lulusannya.
Sejumlah lulusan juga memiliki sertifikat pendamping yang diakui organisasi profesi sebagai bekal di dunia kerja.
Rektor Ubhara Edy Prawoto mengungkapkan, penerapan merdeka belajar menjadi bekal penting bagi lulusan selama menempuh perkuliahan. Adaptasi dan keahlian yang dimiliki mahasiswa bisa sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja saat ini.
"Tak hanya mendapat pekerjaan, kami juga menanamkan mental para lulusan untuk membuat lapangan kerja. Sehingga lebih banyak memberikan manfaat pada masyarakat," tegasnya.
“Seharusnya memang sejak kecil itu sudah ada mindset entrepreneur, soft skill, dan keberanian dalam mengambil risiko. Sehingga, kalau nanti sampai ke pendidikan tinggi, mindset-nya sudah lebih siap, tinggal mengisi di inovasi dan kompetensinya,” paparnya.
Kebutuhan akan pendidikan soft skill ini, diakui Edy Prawoto sebagai salah satu hal yang akan menjawab tantangan di masa depan akan kebutuhan industri maupun tumbuhnya ekosistem entrepreneur yang baik di Indonesia. Pasalnya, industri kini tidak lagi melihat nilai ijazah sebagai sebuah patokan penyerapan tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Di industri itu sebenarnya yang dibutuhkan bukan ijazah, akan tetapi kompetensi dan karakter. Bukan kita berikan apa yang diminta, tapi kita berikan apa yang lebih baik dari yang diminta. Namun, kadang-kadang anak-anak kita masih IPK minded,” ungkapnya.
Ke depan penerapan merdeka belajar juga akan dilakukan dalam konversi skripsi atau mata kuliah lain. Seperti jika ada mahasiswa yang berhasil mempublikasikan penelitiannya pada jurnal internasional, maka mereka tidak perlu mengerjakan skripsi atau beberapa mata kuliah lain yang linier.
Sementara itu Dekan Fakultas Hukum Karim mengungkapkan untuk fakultas hukum juga telah terlibat dalam sejumlah praktik hukum baik forensik hingga pengadilan di Polda Jatim.
"Kami aktifkan mahasiswa di peradilan semu, tetapi untuk peradilan pidana mereka sudah magang di polda. Untuk perdata dan privat juga sudah banya praktek,"tegasnya.
Selain itu, lulusan FH Ubhara juga dibekali sertifikat pendamping yang diauki Peradi lewat lembaga sertifikasi yang dimiliki Ubhara.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait