Pendekar Indonesia Ungkap Tiga Alasan Mengapa Mencintai Andika Perkasa

Ali Masduki
Pendekar Indonesia mengungkap ada 3 alasan mengapa mencintai Jenderal Andika Perkasa. Foto/Tangkapan Layar.

SURABAYA, iNews.id - Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) mengungkap ada 3 alasan mengapa mencintai Jenderal Andika Perkasa. Bahkan mendukung dan mendorongnya untuk maju dalam pencalonan Presiden Republik Indonesia 2024.

Menurut Ketua Umum Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragi, jika masyarakat Indonesia, khususnya Pendekar Indonesia, mencintai Andika Perkasa itu sangat wajar. Andika Perkasa telah terbukti mencintai masyarakat secara total dan utuh. 

"Di tengah situasi bernegara yang terlihat mengkhawatirkan karena kelangkaan pemimpin panutan sebagai penerus Presiden Joko Widodo, kita bersyukur bahwa ada sosok Andika Perkasa yang menjadi cahaya bagi kita semua," ungkapnya dalam diskusi sore ini “Bincang Tokoh: Mengapa Mereka Mengasihi Ganjar Pranowo dan Mencintai Andika Perkasa” yang diselenggarakan oleh Komunitas Milenial Peduli Indonesia (Kompii) dengan didukung oleh ICSC (Indonesia Center for Society and Culture) dan Indodian, Minggu (23/10/2022).

BACA JUGA :

Pendekar Bergerak, Deklarasikan Andika Perkasa Sebagai Calon Presiden 2024-2029

Alasan selanjutnya, kata Hendrawan, Andika Perkasa secara “radikal” menakjubkan dengan menunjukkan diri sebagai pribadi penuh cinta. 

"Kehidupan beliau dalam keluarga, karir, dan bernegara menguatkan pendapat ini. Jika kita melihat dan mengikuti kiprah beliau, akan sulit menolak simpulan ini," kata dia.

Sentuhan humanis sebagai prajurit dan tokoh nasional telah dirasakan dan dikagumi masyarakat secara luas. "Kita sulit untuk tidak jatuh cinta kepada sosok Andika Perkasa," ucapnya

Cinta, lanjut Hendrawan, adalah unsur kekuatan batiniah manusia. Hal ini adalah alasan keberadaan (raison d'être) dan benang penting dari setiap insan. 

"Api cinta kepada rakyat yang ada pada diri Andika Perkasa inilah yang membuat kita mencintai sosok beliau, sama seperti kita mencintai Presiden Joko Widodo," tegasnya.

Lebih dari itu, Andika Perkasa berani diawasi dengan cermat, dan berusaha sangat keras melakukan apa yang benar dengan tulus dan jujur. Andika melakukannya karena rasa cinta dan hormat yang mendalam terhadap Konstitusi negara Republik Indonesia, suatu sikap yang saat ini dianggap sepi oleh oknum-oknum politisi oportunis.

Alasan yang ketiga, Andika Perkasa adalah Orang yang Tegas, Cerdas, dan Pantas. Hendrawan memaparkan, Andika Perkasa menghabiskan kariernya sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang mampu mengakomodasi dinamika dan kekuatan politik yang mengancam menimbulkan kekerasan. 

Penanganan berbagai permasalahan ini tentu saja membutuhkan profesionalitas, kerendah-hatian, keuletan, dan keterbukaan pikiran. 

"Di sinilah kita bisa sepakat menilai bahwa Andika Perkasa adalah Panglima TNI yang tegas dan cerdas melaksanakan kebijakan, sekaligus mampu menunjukkan hal yang paling baik muncul dari dirinya. Sehingga ia pantas disebut sebagai pemimpin," paparnya.

Hendrawan menilai, profesionalitas, kerendah-hatian, keuletan, dan keterbukaan pikiran telah dan sedang ditunjukkan oleh Andika Perkasa kepada masyarakat Indonesia. Aandika juga seorang pria berprinsip dan dan konsisten membela yang benar, bahkan ketika posisinya diperhadap-mukakan dengan budaya politik arus utama dan opini publik, ia tetap tegar berdiri di atas kebenaran dan konstitusi. 

"Anda tentu setuju dengan kami, bahwa Andika Perkasa adalah seorang pria yang bijaksana, tidak menolak untuk mengakui kesalahan, serta memiliki selera humor yang segar," jelasnya.

Lebih lanjut Hendrawan Saragi menuturkan, sebuah aliran pemikiran yang dinamakan Public Choice Theory mengatakan bahwa negarawan tidak bisa eksis dalam demokrasi. Karena politik demokrasi terdiri dari perdagangan suara, pencarian rente, dan “penjarahan” yang diatur undang-undang. 

"Oknum politisi membeli dan menjual bantuan, pelobi bertindak sebagai perantara, dan publik tertipu. Tidak ada cara lain, kata para ahli teori ini," ujarnya.

Tetapi, menurut Hendrawan, teori ini tidak memperhitungkan adanya variabel “rasa haus dan lapar” akan keadilan yang dapat mengalahkan kepentingan ekonomis di antara manusia yang hidup dalam negeri demokrasi. 

"Dalam konteks Indonesia, “rasa haus dan lapar” akan keadilan itu, menurut kami, hanya bisa dipuaskan oleh seorang Andika Perkasa," kata dia.

Selain tegas dalam menjalankan komitmennya dalam menegakkan prinsip keadilan, rekam jejak dan karya Andika Perkasa bagi bangsa membuktikannya. 

"Selain tegas, beliau juga cerdas. Beliau memiliki integritas intelektual, tidak haus jabatan, mengabdi pada rakyat Indonesia yang bineka, dan orang seperti ini tidak bisa dibeli," imbuhnya.

Untuk itu, Pendekar Indonesia memohon secara terbuka pada hari Minggu, 9 Oktober 2022 lalu agar Andika Perkasa setelah purna tugas sebagai Panglima TNI nanti, bersedia melanjutkan pengabdian kepada rakyat Indonesia dengan maju menjadi calon Presiden 2024-2029. 

"Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan masyarakat Indonesia untuk ikut memohon Bapak Andika Perkasa berkarya kembali dan menjadi pemimpin bangsa ini, demi mewujud-nyatakan mimpi rakyat Nusantara akan suatu negeri Indonesia yang adil, damai, dan sejahtera itu benar-benar terjadi," pungkasnya.

Terkait kategori Sipil, militer, Jawa dan non Jawa, Ras dan Agama, Pendekar Indonesia mengajak masyarakat bisa cerdas dalam menilai sosok kader bangsa yang berbakat memimpin bangsa yang besar ini. Karena jika salah mengambil keputusan dalam pemilu nanti, maka Indonesia bisa terjerembab dalam lubang hitam.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network