Asah Kemampuan Anak Hadapi Tantangan Masa Depan Bisa Dimulai dari Sini

Ali Masduki
Membuat proyek sosial CAS Exhibition tahun 2019 yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu keunggulan dari program sosial Sekolah Cikal. (Foto: Dok. Sekolah Cikal)

SURABAYA, iNews.id - Program Leader Social Studies Sekolah Cikal Surabaya, Rahadi Manumayangsa, menuturkan untuk mengasah kemampuan anak agar siap menghadapi tantangan masa depan dapat dimulai dari pembelajaran ilmu sosial di sekolah yang tidak hanya berdasarkan teori. 

Kaitkan Kondisi Terkini, Tumbuhkan Kepekaan 

Untuk tingkat SMA, seperti di Sekolah Cikal, ada program Social Studies. Program ini menitikberatkan pengembangan kecerdasan sosial untuk tumbuhkan kepekaan, mengamati dan menganalisis situasi yang terjadi di sekeliling mereka. 

“Murid-murid Sekolah Cikal sudah terbiasa menganalisis menggunakan pendekatan dan metode sosial terbaru namun dekat yang diangkat dari situasi yang kekinian. Saat kita belajar tentang global trading, kita pun membahas tentang peran dan prospek ketika Indonesia memegang ketua presidensi G20 pada tahun 2022," tuturnya.
 
Kemudian Rahadi mendeskripsikan beberapa gambaran refleksi dan proyeksi murid terkait konteks sosial yang terjadi. 

“Mereka membuat proyeksi tentang produk atau layanan apa yang dapat merajai pasar internasional di masa mendatang. Intinya, kita belajar berbagai ilmu sosial yang berorientasi pada persoalan yang bahkan belum datang,” tambahnya. 

Asah Pemikiran Strategis Murid 
 
Memahami bahwa pergerakan teknologi seiring waktu terus berjalan, Rahadi pun menjelaskan pola pendekatan pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah Cikal yang berfokus mengasah kemampuan berpikir murid untuk masa depan dengan mengaitkan pada implementasi profesi masa depan. 
 
Diketahui bahwa profesi-profesi terbaru tentang Digital Business Analyst, UX Researcher, Community Engagement yang mana profesi-profesi ini bahkan belum pernah ada jurusan atau kuliahnya. Implementasi dari profesi tersebut sudah ada dasarnya di program sosial. 

"Bagi saya, anak-anak tidak hanya belajar untuk lulus atau naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi. Tetapi mereka mampu berpikir secara strategis untuk menguasai masa depan itu sendiri,“ jelas Rahadi. 

Ia menjelaskan, bahwa pembelajaran Ilmu sosial tidak dapat dikategorikan secara khusus di dunia. Namun menurut pendidik tingkat SMA Sekolah Cikal Surabaya ini, pemetaaan tujuan pembelajaran harus difokuskan pada kebutuhan masa depan.  

“Program ilmu sosial tidak bisa dibilang program khusus, atau dikhususkan, namun, desain dari program ini harus melihat kebutuhannya ke masa depan, apalagi saat semuanya sudah tergantikan dengan mesin, algoritma atau artificial intelligence," pungkasnya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network