BANYUWANGI, iNews.id - Banjir yang menerjang Dusun Krajan, Desa Tegalharjo Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi membuat warga nelongsa. Banjir ini mengakibatkan makam porak-poranda hingga kain kafan mayat berserakan.
Kisah mengenaskan ini terlihat jelas di Pemakaman Umum (TPU), Embah Besar di Dusun Karjan. Terlihat puluhan makam Batu Nisannya hilang akibat tergerus banjir, bahka tulang belungan dan kain kafan yang berasal dari dalam tanah makam berserakan.
Keluarga yang dimakamkan di TPU Embah Besar kaget, mereka tidak menyangka kalau makam tersebut banyak yang hilang.
"Dengan adanya kabar ini, saya langsung cek dan melihat kondisi makam, ternyata banyak yang rusak bahkan ada yang hilang," kata Hariyanto (42) keluarga yang dimakamkan di lokasi tersebut, saat ditemui iNewsSurabaya.id di TPU.
Hariyanto menjelaskan, bahwa tanah TPU Embah Besar yang lokasinya berbatasan dengan sungai jalur banjir dari Kalibaru sangat mengenaskan. Menurut pengakuan Hariyanto TPU tersebut terendam banjir hampir separo lahan TPU.
Sebagian makam yang terendam banjir dan amburadul dilakukan cek, banyak keluarga yang masih mengenali lokasinya langsung dipindahkan ketempat yang lebih aman. "Yang hilang sampai saat ini belum diketemukan. Ada tengkorak juga sempat keluar dari dalam kubur," akunya.
Banjir yang menerjang Banyuwangi mengakibatkan makam berserakan. Batu nisan hingga kain kafan serta tengkorak berserakan dilokasi makam, bahkan ada makan hilang. Foto iNewsSurabaya/siswanto
Sadin (70), keluarga ahli waris lainnya, juga mengaku bahwa makam ibunya hampir saja terbawa arus banjir. "Kalau makam bapak saya masih aman ," ujarnya.
Begitu juga dengan Salam (53), ia harus mengikhlaskan jenazah keponakannya yang sudah dikuburkan 2 tahun lalu. Karena belum juga ditemukan. "Batu nisan hingga sisa tulang mayat sudah hanyut terbawa banjir," terang Salam.
Pengurus TPU, setempat menyebutkan total makam yang rusak dan terbawa arus banjir mencapai 80 makam. Menurutnya, arus banjir itu sangat deras sehingga mengoyak makam dan membuat jenazah yang sudah lama terkubur muncul ke permukaan tanah.
Suwandi menambahkan, dari 80 makam yang rusak ada 5 mayat yang berhasil ditemukan. Bahkan dia juga memastikan, dilokasi makam yang tergerus itu tidak ada mayat yang baru dikuburkan.
Banjir yang menerjang Banyuwangi mengakibatkan makam berserakan. Batu nisan hingga kain kafan serta tengkorak berserakan dilokasi makam, bahkan ada makan hilang. Foto iNewsSurabaya/siswanto
Semua mayat yang hilang dipastikan sudah berusia tahunan dan hanya berupa kerangka saja. Mayat yang berhasil ditemukan, kemudian dikuburkan ulang oleh ahli waris,"ungkapnya. "Lima mayat yang masih bisa dikuburkan kembali. Peristiwa ini merupakan kali pertama terjadi di TPU Mbah Besar," ujar Suwandi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait