LUMAJANG, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Senin (6/12/2021) pukul 17.30 WIB, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru Luajang, Jawa Timur.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan dari jumlah kematian, terdata sebanyak 27 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Jumlah korban meninggal per 17.30 adalah 22 orang. 13 orang di antaranya sudah dikenali, 7 lainnya masih dalam proses identifikasi. 12 orang yang meninggal yang sudah diidentifikasi itu sudah dimakamkan," katanya, Senin (6/12/2021).
Sementara untuk jumlah rumah rusak, BNPB mencatat, ada sekitar 2.970 unit rumah rusak akibat tertimbun abu vulkanik erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, meyakinkan bahwa pihaknya akan mempersiapkan penanganan pasca bencana bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
Suharyanto berjanji akan membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat erupsi.
Selain itu, warga juga akan diberikan dana tunggu untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan, sambil menunggu rumah mereka selesai dibangun.
"Kami akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, kami akan berikan dana tunggu kepada mereka yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama enam bulan," katanya saat rapat koordinasi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru di Kantor Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021) sore.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait