SURABAYA, iNews.id - Ajang pameran otomotif terbesar, GAIKINDO Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) Surabaya digelar mulai 8 - 12 Desember 2021. Teknologi otomotif teranyar dan canggih dipastikan nangkring selama pameran yang digelar di Grand City Convex Surabaya tersebut.
Nah, karena pegelaran dihelat dalam masa pandemi, panitia menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. Salah satunya yakni tidak menjual tiket dilokasi pameran.
Ketua III GAIKINDO sekaligus Ketua Penyelenggara GIIAS 2021, Rizwan Alamsjah, menuturkan guna memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung di area pameran, tiket pameran hanya dijual secara online.
Bagi penggemar otomotif atau calon pembeli mobil baru bisa memesan tiket melalui aplikasi GIIAS Auto360. Aplikasi tersebut bisa diunduh melalui Appstore dan Playstore.
“Ini salah satu perbedaan dengan tahun lalu. Kami tidak menjual tiket secara offline. Hanya secara online, untuk mengatur kapasitas dan alur pengunjung di area pameran,” kata Rizwan dalam press conference, pada Selasa (7/12).
Rizwan mengatakan, GIASS Surabaya ini diikuti sebanyak 14 merek. Para peserta sangat bersemangat untuk memamerkan berbagai produk mobil dan kendaraan terbaru berbasis Green Mobility.
Belasan merek peserta GIIAS Surabaya 2021 itu antara lain Audi, BMW, Daihatsu, DFSK, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling. Merek ini sudah pameran di GIIAS Jakarta.
Selain itu, industri pendukung otomotif seperti Honda Motor, Benelli serta Liumar dan CPF1, GIIAS Surabaya 2021 juga akan menarik perhatian masyarakat Jawa Timur dengan teknologi terbaru mereka.
“Para peserta akan memaksimalkan kehadiran mereka dengan memamerkan berbagai kendaraan terbaru dan kendaraan berbasis listrik, yang tidak hanya dapat dilihat, tapi juga bisa langsung dicoba sepanjang pameran,” terangnya.
Terkait target penjualan, GAIKINDO tidak memasang target khusus. Pada event ini tujuan utamanya adalam pengenalan teknologi terbaru industri kepada masyarakat.
Selain mengenalkan teknologi terbaru, Gaikindo ingin pameran otomotifnya berlangsung aman dan nyaman.
"Itulah perbedaan GIIAS Surabaya kali ini dengan 2019 lalu. Kami harus menerapkan protokol COVID-19 sesuai arahan pemerintah, salah satunya dengan pengaturan jumlah pengunjung,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menjelaskan bahwa GIIAS Surabaya menjadi penanda bangkitnya industri otomotif di Tanah Air.
Berdasarkan data GAIKINDO, sampai akhir November 2021 lalu, penjualan mobil per bulan sudah mencapai 87 ribu unit. Angka ini mendekati penjualan sebelum pandemi pada 2019 yang mencapai 90 ribu unit per bulan.
Yohannes mengakui COVID-19 membuat industri otomotif terpuruk. Tahun 2019 lalu berat sekali, mulai Mei hanya 5 ribu unit yang terjual. Padahal kapasitas produksi saat itu 2,4 juta unit atau sekitar 200 ribu unit per bulan.
“Saat itu, Kementerian Perindustrian meminta GAIKINDO tidak menghentikan produksi mobil supaya tidak ada PHK, meminta tidak ada pemotongan gaji dan THR. Saat ini, industri otomotif justru mulai merekrut pegawai baru untuk meningkatkan kapasitas produksi,” paparnya.
Kata dia, selama ini dukungan pemerintah terhadap industri otomotif sangat besar. Industri otomotif dianggap menjadi lokomotif yang menarik gerbong industri lainnya mulai dari industri komponen, finance, juga industri tol yang memang hanya diperuntukkan bagi mobil.
Salah satu dukungan terbesar pemerintah saat itu adalah kebijakan penerapan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Dukungan tersebut bisa terbukti dengan transaksi penjualan di GIIAS 2021
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait