Khofifah melanjutkan, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Ia mendukung bankjatim sebagai BUMD Pemprov Jatim bisa lebih kompetitif dalam memenangkan pasar melalui produk-produk keuangan yang dimiliki.
“Semua produk keuangan harus kompetitif karena ini adalah kunci memenangkan pasar", katanya.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini juga menyampaikan langkah yang bisa diambil bankjatim dalam memperluas pasar. Antara lain dengan mengenali potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya yang berpotensi untuk pasar ekspor. Mengingat jumlah KUMKM di Jawa Timur saat ini sebanyak 9,78 juta dengan kontribusi pada PDRB sebesar 57,81 persen.
Sinergi dengan Perguruan Tinggi, Rumah Sakit (RSUD maupun RS Swasta) serta ribuan Pesantren di Jatim juga menjadi potensi yang dapat digali lebih lanjut oleh bankjatim mengingat marketnya sangat besar.
Khofifah optimis UMKM dapat menjadi pasar potensial dan market yang luar biasa bagi bankjatim.
"Saya ingin menyampaikan bahwa 57,81 persen PDRB Jawa Timur didukung oleh UMKM. Oleh karena itu UMKM adalah market yang luar biasa untuk bankjatim. Diharapkan bankjatim dapat melakukan pendampingan, pengembangan, penguatan pemodalan serta membangunkan akses pasar lebih luas," ujarnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait