Jainur menjelaskan, kegiatan itu bukan sekedar pertunjukan. Namun, juga memberikan pengetahuan pada breeder apakah kucing tersebut layak di breeding dengan sistem WCF atau tidak.
Menurutnya, setiap ras kucing mempunyai standar breed masing-masing. Saat perlombaan di mulai, para hakim atau juri akan menentukan kucing tersebut layak di breeding atau tidak, termasuk memiliki kualitas show mau pun tidak.
Jika mendapatkan kualitas show, lanjut Jainur, maka akan masuk ke final. Bahkan, para peserta akan menyabet gelar Best in Show dan Best of The Best.
Tak heran, para petinggi WCF pun 'turun gunung' untuk kegiatan tersebut. Baik dari Ukraina, Jerman, hingga Romania sekali pun.
"Jurinya dari President, Bendahara, sampai Komisi Breed dan Ras WCF, total ada 120 peserta se-Jawa," ujarnya.
Nantinya, para pemenang akan merebutkan dan mendapatkan titel champion, internasional champion, grand international champion, hingga master WCF. Lalu, akan naik terus sampai mendapatkan gelar World Champion.
Sedangkan, pemegang Pedigree Certificate, Ivan Kwang terlihat memamerkan kucing kesayangannya. Kucing breed miliknya adalah ras Butter Belly.
"Rasnya Butter Belly Squad, Akal, usianya 10 bulan. Ini (kucing), sudah memegang Setifikat Pedigree dari ICC-WCF dan salah satu yang terbaik di dunia," paparnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait
