GRESIK, iNewsSurabaya.id - Keberadaan gangster semakin marak dan meresahkan warga. SMAN 1 Cerme Gresik bergerak cepat untuk mengantisipasi keberadaan gangster di wilayahnya.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menggandeng Polsek Cerme untuk melakukan pembinaan terhadap siswa serta memberi himbauan terhadap orang tua siswa. Mereka diminta untuk memberikan pengawasan yang lebih ketat kepada anak-anaknya supaya tidak keluar rumah apabila tidak ada kepentingan yang jelas.
Kepala SMAN 1 Cerme Gresik, Indah Nusa Rini,S,Pd., M.Pd. mengatakan, apa yang dilakukan sebagai upaya untuk menindak lanjuti aksi sekelompok remaja yang menamai dirinya gangster. Aksi tersebut sangat meresahkan warga Surabaya, Gresik dan Sidoarjo beberapa pekan terakhir. Bahkan satu nyawa menjadi korban akibat ulahnya.
"Beberapa hari yang lalu sejak saya mendapatkan surat perintah dari bapak Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi,melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Gresik untuk menghimbau orang tua agar melakukan pengawasan lebih ketat kepada putra-putrinya. Jika tidak ada kepentingan jelas maka jangan keluar rumah," katanya, Senin (12/12).
Indah menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan jika ada siswa SMAN 1 Cerme yang terlibat. Meski begitu, imbauan tetap dilakukan untuk mengantisipasi keterlibatan siswa dalam aksi gangster ini.
Terkait dengan persoalan gangster, Indah juga berpesan kepada siswa siswi SMAN 1 Cerme Gresik,agar tidak percaya begitu saja dengan postingan ajakan para gangster yang marak, diharapkan mereka tidak asal menyebarkan konten berupa video maupun foto yang berkaitan dengan provokatif, seperti aksi kekerasan atau ujaran kebencian.
"Jangan percaya informasi hoaks atau disinformasi untuk membuat ketakutan dan keresahan di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, lanjutnta, siswa diharapkan menggunakan medsos dengan bijak, karena tanggung jawab siswa adalah belajar agar bisa membanggakan orang tua serta lingkungan kalian.
Di SMAN 1 Cerme sendiri merupakan sekolah yang juga diajarkan nilai kebangsaan. Hal itu dilakukan untuk pembentukan karakter bagi anak muda yang salah dalam pergaulan.
Sementara itu Kapolsek Cerme, AKP Musihram menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergitas antara kepolisian dengan sekolah agar tercipta rasa aman dan damai di wilayah kami.
Menurut Musihram, pengetahuan kebangsaan itu sangat perlu, dengan itu maka karakternya akan terbentuk. Ketika karakter para remaja yang terlibat aksi tersebut terbentuk, secara tidak langsung bisa memberikan kontribusi positif untuk lingkungan maupun negara.
"Mengingat wilayahnya merupakan cukup rawan terjadinya gesekan antar genk motor dan tawuran, maka patroli rutin di jam-jam rawan terjadi gesekan, terutama pada saat hari libur akan dilakukan," ujarnya.
“Di exit pintu tol Cerme sering terjadi balap liar, kami akan menindak tegas apabila ada yang melakukan tawuran maupun balapan liar di Kecamatan Cerme,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait