SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kota Surabaya memiliki cerita sejarah terkait terjadinya Perang 10 November 1945, dimana Arek-arek Surabaya berjuang mati-matian hingga titik darah penghabisan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kota pahlawan adalah julukan yang sangat cocok bagi kota Surabaya sebagai penghormatan atas peristiwa tersebut.
Berikut 5 tempat bersejarah yang wajib untuk dikunjungi, jika berkunjung ke Kota Surabaya.
1. Hotel Majapahit
Hotel Majapahit dulunya pernah memiliki nama Hotel Yamato. Peristiwa perobekan bendera Belanda terjadi di hotel ini. Hotel Majapahit hingga kini masih difungsikan sebagai hotel pada umumnya yang berlokasi di Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya.
2. Tugu Pahlawan
Tugu pahlawan dibangun untuk menghormati para pahlawan yang gugur pada Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Arek- arek Surabaya bertempur melawan belanda dan rela mati untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Setiap hari pahlawan tepatnya 10 November, Tugu pahlawan menjadi tempat untuk mengenang jasa para pahlawan dan mengenang pertempuran 10 November 1945. Tugu pahlawan berada di Jalan pahlawan, Surabaya.
3. Gedung Internatio
Gedung ini pernah dijadikan sebagai tempat Markas para Sekutu setelah berlabuh di Tanjung Perak. Pada tanggal 28-30 Oktober 1945, sekeliling gedung ini telah dikepung oleh para pejuang. Brigjen Mallaby tewas terbakar di dalam mobil.
Gedung ini juga menjadi pemicu awal terjadinya pertempuran 10 November 1945 yang sesungguhnya. Gedung Internatio berada tidak jauh dari Jembatan Merah, Terletak pada jalan Jayengrono, Surabaya.
4. Benteng Kedung Cowek
Benteng yang dibangun sebagai pertahanan tepi pantai selatan Madura ini menjadi tempat gudang persenjataan Belanda, dan tempat penyimpanan peluru.
Benteng ini sengaja dibangun untuk pertahanan pada saat perang Pasifik berlangsung. Setelah Jepang menyerah dari sekutu, Tentara Keaman Rakyat(TKR) mengambil alih benteng sebagai pertahanan pada Pertempuran 10 November 1945.
5. Gedung Siola
Gedung Siola pernah menjadi tempat perniagaan terbesar di Indonesia. Gedung ini didirikan oleh Robert Laidlaw, pada tahun 1877. Gedung Siola pernah menjadi Gedung terindah se-Hindia Belanda saat itu.
Pada saat perang Dunia ke-2, Robert Laidlaw kehilangan banyak tokonya. Lalu, Jepang Mengambil alih Gedung Siola ini dan dinamakan Chiyoda, dan fungsinya masih tetap sama sebagai tempat perniagaan, namun bedanya penjualan sepatu dan tas lebih banyak.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait