Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mewanti-wanti kepada para guru, jangan sampai terjadi salah sasaran ketika membantu siswa. “Karena data warga miskin dan pra miskin itu semua ada di Dinsos,” ujarnya.
Keempat, lanjut Cak Eri, apabila ada sekolah swasta yang tidak berkenan menerima siswa tidak mampu, maka bisa menyerahkannya kepada pemkot, kemudian ditampung di sekolah negeri. Yang kelima, sambung Cak Eri, setiap sekolah wajib menerima 5 persen siswa tidak mampu sesuai dengan peraturan Undang-undang.
“Dikembalikan lagi, saya berharap Dispendik melakukan pengecekan lagi. Apakah sudah menerima kewajiban 5 persen tadi, kalau sudah dijalankan, kemudian dicarikan solusi untuk memberikan bantuan kepada siswa yang tidak mampu,” sambung Eri.
Warga Miskin di Surabaya Bisa Pilih Sekolah Tanpa Tarikan Biaya, setiap sekolah harus menampung sebanyak 5 persen siswa tak mampu. Foto iNewsSurabaya/ist
Eri menekankan, kalau sudah dikatakan gratis untuk keluarga miskin, maka harus sesuai. Agar siswa tidak mampu itu mendapatkan hak-haknya seperti halnya siswa yang mampu. “Jadi Pak Yusuf, saya minta tolong datanya dipastikan, nanti disampaikan kepada guru-guru. Ajarkan juga, siswa untuk peduli dengan sesama,” katanya.
Eri berharap para guru bisa mengajarkan rasa welas asih (empati) kepada murid-muridnya. Tujuannya adalah, untuk meningkatkan rasa kepedulian dan gotong-royong terhadap sesama, untuk membantu siswa yang miskin.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait