SURABAYA, iNews.id - Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup signifikan terhadap perempuan.
Berdasarkan laporan UN Women, menunjukkan bahwa perempuan yang sebagian besar memiliki pendapatan yang bergantung pada bisnis keluarga, mengalami penurunan pemasukan secara signifikan hingga 82 persen.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyebut selama pandemi perempuan juga mengalami beban lebih berat dalam isu domestik dan pengasuhan tidak berbayar (unpaid care).
Bahkan kian meningkatnya permasalahan domestik dan beban pekerjaan yang dialami baik perempuan maupun laki-laki.
"Dimana 69 persen perempuan dan 61 persen laki-laki terjerat pada pekerjaan domestik tanpa upah," ungkapnya.
Retno Marsudi menyampaikan bahwa untuk mencapai dampak nyata dalam pemberdayaan perempuan, diperlukan perubahan pola pikir.
Hal itu merupakan langkah awal yang harus didorong, melalui penciptaan lingkungan yang mendukung dan memberikan kesempatan setara bagi perempuan untuk berkontribusi.
“Keketuaan Indonesia di G20 membawa semangat inklusivitas. Pemberdayaan kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak, akan menjadi fokus utama bagi Indonesia di G20,” tuturnya dalam Kick-Off Ceremonial G20 Empower dan Women20 (W20) secara virtual.
Pada Kick-off meeting ini sekaligus meresmikan Chair dan Co-Chair Women20 Indonesia yakni Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Hadriani Uli Silalahi dan Presiden Direktur and CEO XL Axiata, Dian Siswarini.
Selain itu, Chair dan Co-Chair G20 Empower yaitu Direktur and Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya, Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Rinawati Prihatiningsih, dan Asisten Deputi Bidang Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha Kemen PPPA, Eko Novi Ariyanti sebagai perwakilan pemerintah dalam G20 Empower.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait