Selain itu, Adik menambahkan bahwa dalam rangka mengimplementasi Perpres 68/2022 yang salah satu tugasnya adalah harmonisasi kurikulum antara dunia usaha dan dunia pendidikan, Kadin Jatim telah memiliki bibit vokasi di Kadin kota maupun kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dapat meningkatkan link and match antara pendidikan vokasi dan dunia usaha.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti menegaskan bahwa vokasi sudah menjadi program kerja Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan yang telah dilaksanakan sejak dahulu.
Dari program kerja tersebut, maka implementasinya berada di Kadin Institute, kemudian disambungkan dengan Rumah Vokasi.
"Sekarang adalah perwujudannya, tinggal memperkuat perpres 68/2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Dan penguatan itu, kita lakukan secara massif kegiatan vokasi, yaitu pelatihan pelatih tempat kerja yang akan menjembatani dunia kerja dan dunia pendidikan, harmonisasi kurikulum untuk me-link and match-kan antara keduanya serta Konsultan Vokasi yang akan mendapatkan sertifikat dari Jerman dan SKKNI dari BNSP," terangnya.
Dari berbagai upaya tersebut, maka tenaga kerja yang tidak terserap di dunia industri, diharapkan akan mampu ditingkatkan ke enterpreneur.
"Tujuan akhirnya adalah pengurangan pengangguran, terciptanya SDM yang unggul sesuai harapan pemerintah dan terserapnya SDM sesuai dengan kompetensi," pungkasnya.
Setelah berkunjung ke Jawa Timur, tim penilai Kadin Impact Award bersama dengan Ketua Umum Kadin Indonesia akan melanjutkan penilaian ke kota-kota lain dan mengumumkan pemenang ajang penghargaan ini pada saat penyelenggaraan Rapimnas Kadin bulan Desember 2023.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait