LPS Fokus Lakukan Literasi Keuangan Bagi Generasi Muda, Ini Alasannya

Arif Ardliyanto
LPS Fokus Lakukan Literasi Keuangan Bagi Generasi Muda. Foto iNewsSurabaya/ist

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) komitmen melakukan literasi keuangan di masyarakat. Saat ini, LPS fokus memberikan edukasi di kalangan generasi muda. Salah satu yang dilakukan adalah sosialisasi ke Universitas Bina Nusantara (BINUSA).

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa yang hadir di acara tersebut, dalam paparannya di hadapan para mahasiswa mengatakan, LPS bersama dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang lain seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan bertanggung jawab untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda.

“Kami menginginkan masyarakat yang memiliki akses keuangan yang luas disertai dengan pemahaman yang baik atas risikonya, untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif sangat diperlukan peningkatan literasi keuangan di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda” ujarnya.

Ia menjelaskan, ada berbagai manfaat dari meningkatnya literasi keuangan di masyarakat khususnya bagi generasi muda, antara lain masyarakat mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, kemudian memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan yang terpenting dapat terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berharap agar literasi keuangan yang baik pada akhirnya dapat menjadi budaya, dan dapat membentuk karakter yang terbiasa untuk berinvestasi sesuai risiko, khususnya untuk generasi muda.

“Selain budaya menabung, kita juga bisa menyisihkan sebagian uang kita untuk berinvestasi. Namun satu hal penting, khususnya bagi kalian para mahasiswa, ketika ingin melakukan investasi, kita perlu mengetahui konsep dasar berinvestasi yaitu risk-return trade off atau semakin tinggi return maka akan berbanding dengan semakin tinggi risiko. Pengetahuan mengenai instrumen investasi yang paling cocok dan aman bagi para calon investor juga sangat penting,” jelasnya.

Kemudian, ada pertanyaan dari mahasiswa, apakah sebaiknya menabung atau berinvestasi? Purbaya menjelaskan, pada dasarnya menabung dan investasi adalah dua konsep yang berbeda. Menurutnya, tabungan secara konsep merupakan porsi pendapatan yang tidak habis dikonsumsi, sementara investasi adalah pembelian suatu asset yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan.

“Dari sini kita bisa mengetahui bahwa tujuannya berbeda, dengan demikian risiko, return yang didapatkan, dan likuiditas antara menabung dan investasi juga berbeda. Apabila tujuan kita mendapatkan untung maka risiko yang bisa kita tanggung juga besar, sehingga mau menabung atau berinvestasi sebenarnya keduanya bisa berjalan beriringan, namun perlu mengetahui karakteristik masing-masing,” ujarnya.

Selanjutnya, ia pun berpesan, jika ingin melakukan investasi dengan baik, maka masyarakat juga perlu mengetahui dampak atas berbagai faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap instrumen investasi. Contohnya, kenaikan pertumbuhan ekonomi akan berdampak kenaikan harga saham, SUN dan Rupiah. Sementara pelemahan nilai tukar akan berdampak penurunan ke pasar saham dan pasar SUN.

“Intinya, kalian bisa berinvestasi dan bisa berhasil, jangan takut untuk berinvestasi. Namun yang paling penting, pahami dan pelajari dulu ilmunya, ibaratnya jangan bertempur ke medan tempur tanpa senjata,” pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network