SURABAYA, iNews.id - Bangunan Cagar Budaya di Jl. Kayoon 34 Surabaya hancur dan hanya tersisa kepingan tembok.
Pegiat sejarah Surabaya, Kuncarsono menyebut bahwa bangunan tersebut bukan sekadar bangunan kolonial, namun menyimpan kesaksian penting heroisme perang besar 10 November 1945.
"Di sinilah perundingan resmi pertama kali antara Pemerintah RI Daerah Surabaya dengan pihak Sekutu dilakukan pada 25 Oktober 1945," katanya.
Saat itu, pihak Republik diwakili Drg Mustopo, dan Inggris diwakili Brigadir AWS Mallaby dengan juru bicara mahasiswi, Yetty Noor.
Perundingan yang kelak berujung perang besar 10 November.
Kuncar melanjutkan, di bangunan ini juga pidato Gubernur Suryo 9 November 1945 malam dipancarkan melalui corong Radio Surabaya.
Pidato penentuan sikap sekaligus komando perang menghadapi Inggris esok harinya.
"Never give up" pesan yg disampaikan Suryo seperti tulisan di pagar depan sekarang," ucapnya.
Sekadar diketahui, sejak gedung Radio Surabaya (RRI) di Jl Simpang dibakar Inggris, 29 Oktober 1945, pemancar radio diboyong ke gedung ini.
Di gedung ini pulalah pada 1950, menjadi Kantor Radio Republik Indonesia Serikat, cikal bakal Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya sekarang.
"Ironis. Gedung ini sekarang hancur, padahal ada plakat bangunan Cagar Budaya. Tidak ada yang peduli, apalagi solusi. Satu persatu saksi bisu musnah di daerah berjuluk kota pahlawan " tuturnya.
"Bangunan ini boleh lolos dari pengeboman sekutu, namun justru hancur di jaman Indonesia sudah merdeka," pungkas Kuncar
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait