Dosen tetap FISIP UNAIR itu mengungkapkan bahwa dalam mekanisme kampanye, terdapat istilah vote gather, yaitu pihak-pihak yang mampu menarik pemilih dengan tujuan meningkatkan suara kandidat yang diusung.
Dalam hal ini, kehadiran selebritas seperti Al dan El merupakan vote gather bagi Partai Gerindra.
Selain itu, kehadiran keduanya juga sekaligus menjadi jembatan bagi Prabowo dan Gerindra untuk terhubung dengan pemilih pemula yang berasal dari kalangan generasi Y (milenial) dan generasi Z.
“Prabowo ini kan memiliki jarak yang begitu lebar dengan pemilih pemula dari generasi milenial maupun generasi Z. Oleh karena itu, Prabowo butuh jembatan untuk menghubungkannya dengan anak-anak muda pemilih pemula,” ungkapnya.
“Saya kira ini adalah manuver politik yang strategis,” tegasnya.
Meski dinilai sebagai langkah strategis, tetapi kehadiran selebritas di ranah politik ini sempat mengundang pro-kontra di kalangan warganet. Lantaran, mereka dinilai tidak cukup memiliki kapabilitas sebagai seorang politisi.
Akan tetapi, Hari beranggapan bahwa partisipasi selebritas pada ruang politik ini merupakan hal yang sah. Menurutnya, siapa saja yang mau berkomitmen memberikan waktu, pengabdian, dan gagasannya pada partai politik, maka berhak untuk terjun dan mengambil peran.
“Saya rasa mereka berhak. Urusan kapabilitas nanti di dalam juga akan ada bimbingan teknis, workshop, dan lain-lain,” pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait