Khusus di Jawa Timur, meski belum memiliki basis massa yang besar, Suko menilai RK masih punya peluang untuk masuk dan mendongkrak suara dari beberapa sub kultur.
Baik Mataraman, Arek, Pendalungan, Madura, maupun Osing. Salah satu yang dibutuhkan adalah intensitas bersentuhan dengan masyarakat Jawa Timur.
”Jika ingin mendongkrak maka bisa mengambil mesin Golkar yang jumlahnya relatif besar dan kalangan netizen,” beber dia.
Suko menambahkan, bila merujuk survei terbaru IPI dan LSI, peluang RK mendongkrak suara bila pemilu dilaksanakan saat ini memang besar.
”Jika pemilunya hari ini, peluang RK paling besar. Namun, pemilu masih sekitar sembilan setengah bulan lagi,” bebernya.
Untuk itu, setiap kandidat masih punya peluang meningkatkan elektabilitas. Termasuk RK yang kini elektabilitasnya sebagai cawapres berada di posisi teratas.
Dari tiga nama capres dengan elektabilitas tertinggi sejauh ini, Suko menyebutkan bahwa RK paling realistis jika berpasangan dengan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
”Karena Ganjar pengaruhnya besar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur. Sementara Prabowo punya pengaruh merata meski basis kekuatannya terpencar-pencar. Jika dengan Anies, relatif sama irisannya,” terang dia.
Sesuai dengan hasil survei beberapa lembaga survei, Ganjar, Anies, dan Prabowo masih relatif sama kuat. Diantara mereka belum ada yang lebih dominan satu sama lain.
”Karena itu, posisi calon wakil presiden sangat menentukan. Artinya, posisi kandidat presiden baik Anies, Ganjar, maupun Prabowo memiliki peluang sama. Maka itu tergantung siapa kandidat wakil presidennya. Cawapres menentukan,” ungkap Suko.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait