Tanda dan Gejala
Beberapa tanda dan gejala yang bisa diwaspadai seperti pusing, berkunang-kunang, banyak berkeringat, dan terasa nyeri. Hilangnya cairan dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh lain.
“Suhu panas akan melepaskan zat perangsang peradangan yang bisa merusak otak, ginjal, hati, dan proses pembekuan darah,” ujar dokter spesialis saraf Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS UNAIR) tersebut.
Pertolongan Pertama
Apabila tanda dan gejala sudah dirasakan maka pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mendinginkan suhu tubuh. “Kalau sudah ada tanda dan gejala cari tempat yang dingin misal masuk gedung yang ada ACnya,” paparnya.
Sembari mendinginkan suhu, disarankan minum air putih. Tapi apabila tanda dan gejala menyebabkan muntah hingga penurunan konsentrasi maka harus segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diberikan infus.
Pencegahan
Ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi heatstroke. Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Jika sedang beraktivitas di luar maka dianjurkan untuk selalu membawa air putih.
“Kalau cuaca ekstrim, cairan tubuh kita mudah menguap dan kita bisa merasa tidak haus lalu terjadi heatstroke. Jangan sampai menunggu haus baru minum,” ungkap staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR.
Kedua, hindari berolahraga pada kondisi cuaca sangat panas. Saat olahraga penguapan cairan tubuh terjadi, bila dibarengi dengan cuaca ekstrim maka akan menjadikan penguapan cairan tubuh lebih besar.
“Pilih waktu olahraga yang cuacanya mendukung, jangan lupa bawa air putih juga untuk minum,” jelasnya.
dr Machin turut menegaskan bahwa tidak ada ukuran pasti cairan tubuh yang dibutuhkan pada kondisi cuaca ekstrim, namun dibutuhkan cairan yang lebih banyak.
Ia berpesan untuk menambah asupan cairan yang masuk dalam tubuh saat cuaca ekstrim.
“Minumlah air lebih banyak dibanding biasanya. Misal biasa minum 8 gelas sehari bisa ditambah 10 gelas atau lebih tergantung cuaca,” tutupnya.
Bila seseorang menderita penyakit yang membutuhkan pembatasan asupan cairan, sebaiknya membatasi aktifitas di luar ruangan pada saat cuaca ekstrim.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait