BOJONEGORO, iNews.id - Puluhan pedagang pasar kota Bojonegoro berbondong-bondong datang ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro. Kedatangan mereka guna menghadiri agenda hearing terkait rencana relokasi.
Salah satu pedagang pasar kota Bojonegoro, Mochammad Choiron, mengatakan dalam agenda hearing yang juga dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, dalam hal ini diwakili oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, belum membuahkan hasil yang memuaskan di mata para pedagang pasar kota.
Menurut Mochammad Choiron , terdapat banyak persoalan yang masih harus dibicarakan sampai tingkat dasar.
“Kami akan melakukan komunikasi lagi dengan pihak terkait, khususnya Dinas Perdagangan Bojonegoro,” ujarnya, Kamis (6/1/2022).
Wakil Ketua I DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, menjelaskan bahwa yang akan dipindah itu manusia (pedagang) yang notabene sudah lama berjualan atau menempati pasar kota, tentu tidak mudah untuk memindahkan mereka begitu saja.
Perlu dilakukan kajian ulang yang lebih mendalam terutama tentang dampaknya bagi pedagang dan masyarakat pada umunya terkait dengan rencana tersebut.
“Ada sekitar 1500 sampai 2000 pedagang yang menggantungkan hidupnya beserta keluarga dari berjualan di pasar itu,” jelas Sukur.
Kata dia, kebanyakan pedagang yang memiliki stan toko di pasar kota Bojonegoro 100 persen menolak untuk dipindahkan ke lokasi yang baru.
Melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah, pihaknya juga akan memanggil Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya untuk diminta melakukan pengkajian ulang relokasi pasar kota, pasalnya lahan basah itu rencananya akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau.
“Kita sebagai Pemerintah Daerah dan DPRD juga harus memikirkan bagaimana pedagang pasar itu dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat menghidupi keluarganya,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait