SURABAYA, iNews.id - Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Cak Lupus atau Kasuwanto, salah satu seniman teater tradisi Ludruk Surabaya berpulang.
Kabar tersebut beredar luas di sejumlah akun media sosial. Seniman kondang asal kota Pahlawan tersebut dikabarkan meninggal di RS Haji, Sukolilo Surabaya karena komplikasi.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Sanggar Anak Merdeka Indonesia, Gunung Anyar Emas Surabaya, Ludruk Monthero Surabaya, Teater Ragil Surabaya, Meimura dan keluarga. Turut berduka sedalam dalamnya, dengan berpulangnya, Sahabat, saudara kami, Lupus Arboyo," ucap Meimura melalui akun facebook @meimura.ragil, Jumat (07/1/2022).
"Semoga Husnul khotimah, kasuwargan jati. Aamiin," doanya.
Ungkapan belasungkawa juga dilotarkan oleh Cak Ratno, mantan fotografer Walikota Risma. Melalui akun fb @cak.ratno, mengungkapkan banyak kenangan indag yang tidak bisa dilupakan tatkala berada dipanggung yang sama.
"Selamat jalan Cak Lupus Arboyo. Selamat Jalan Sahabat. Semoga engkau mendapat tempat yang layak di sisiNYA. Amin," kata Cak Ratno.
"Banyak kenangan indah yang tidak pernah kulupakan setiap kita sepanggung. Engkau diatas panggung.. main..aku dibawah panggung ..motrek...selamat jalan Dulur," lanjutnya.
Salah satu sahabat Cak Lupus, Hengki Kusuma menjelaskan, bahwa bakat seni Cak Lupus berasal dari sang Bapak. Dari panggung ke panggung, Cak Lupus dikenalkan Ludruk oleh ayahnya, hingga akhirnya almarhum bergabung dengan Ludruk Geloro Surabaya.
"Saya kenal dari remaja. Dulu sama-sama bermain burung dara. Mengenal Ludruk dari Bapaknya Cak Lupus ini," jelasnya seperti dikuti dari rri, Jum'at (7/1/2022).
Hengki menilai, Cak Lupus memiliki bakat yang luar biasa. Mulai tari remo, hingga kidung jula juli Surabaya. Di panggung, Cak Lupus cukup jago memadukan keduanya, sehingga guyonan-guyonan yang dibawakan cukup renyah.
"Cak Lupus itu melalang buana dimana saja, hingga mendirikan Diklat Ludruk Arboyo sampai saat ini," terangnya.
Kini, almarhum Cak Lupus sudah menyelesaikan tugasnya menjaga seni tradisi Surabaya. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Keputih, Surabaya. Seniman kota pahlawan tersebut meninggalkan 1 istri 5 anak.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait